Suara.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menanggapi pernyataan Calon anggota Dewan Pengawas (Cadewas) KPK Benny Jozua Mamoto yang menyebut penyidik tidak profesional sehingga kalah dalam praperadilan.
Pria yang akrab disapa Alex itu lantas membantah pernyataan tersebut karena dia menilai penyidik sudah bekerja secara profesional. Dia justru menyalahkan hakim sehingga KPK kalah dalam praperadilan yang diajukan tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi.
"Ada ketidakkonsistenan di dalam putusan pengadilan. Kan begitu, ya kan? Apalagi hakimnya, hakim tunggal, ya.” kata Alex kepada wartawan, Kamis (21/11/2024).
“Sudah 20 tahun KPK menangani perkara korupsi dengan prosedur yang tidak berubah," tambah dia.
Alex juga menyebutkan adanya praperadilan yang ditolak hakim sehingga dia menilai setiap perkara berbeda-beda.
“Sudah ada putusan praperadilan sebelumnya yang menolak permohonan pemohon untuk kasus yang sama. Artinya untuk kejadian atau peristiwa yang relatif sama ada dua putusan yang berbeda,” tutut Alex.
Dia menegaskan penyidik KPK sudah bekerja sesuai dengan prosedur secara profesional dengan mengacu pada undang-undang yang berlaku.
“Kalau sekarang ini Standar Operating Prosedur (SOP) di KPK masih mengacu pada pasal 44, ya. Pada tahap penyelidikan, ini sudah ada 2 alat bukti dan seterusnya, yang itu kami jadikan dasar untuk menetapkan tersangka,” tandas Alex.
Dituding Tak Becus Usut Kasus
Sebelumnya, Bennye menyebut penyidik KPK tidak profesional sehingga lembaga antirasuah kerap kalah dalam sidang praperadilan. Hal itu dia sampaikan saat menjalani fit and proper test di Komisi III DPR RI.
“Dalam hal kekalahan dalam praperadilan, kami mencoba mempelajari satu, satu, satu, kalahnya karena apa, dan sebagainya. Di sana memang kami melihat ada ketidakprofesionalan dari penyidik," kata Benny di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2024).
Benny menyebut KPK mesti berhati-hati dalam hal ini lantaran saat ini dia menilai masyarakat sudah banyak yang berani menggugat.
“Inilah salah satu poin yang nantinya perlu menjadi perhatian, karena saat ini masyarakat lebih berani untuk menggugat, sehingga janganlah nanti kemudian KPK kalah kembali,” ucap Benny.
Berita Terkait
-
Akui Politik Uang di Pemilu Merata dari Sabang sampai Merauke, Eks Pimpinan KPK: Mahasiswa Harusnya Malu
-
Blak-blakan di Depan Capim KPK, Anggota DPR Hasbiallah Ilyas: Saya Setuju Pak Luhut jika OTT Itu Kampungan!
-
Johanis Tanak Mau Hapus OTT KPK, Alexander Marwata: Mustahil Dihapus, Diatur UU!
-
Fit and Proper Test Capim di DPR, Purnawirawan Jenderal Polri Ini Sindir OTT KPK: Tukang Becak juga Bisa!
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Akui Agus Suparmanto Ketum, DPW PPP Jabar Tolak Mentah-mentah SK Mardiono: Tak Sesuai Muktamar
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae untuk Nadiem, Kejagung: Kami Berpegang Pada Alat Bukti Sah
-
Ada HUT ke-80 TNI dan Dihadiri Prabowo, Tugu Monas Ditutup Sementara untuk Wisatawan Besok
-
Pemprov Sumut Kolaborasi Menuju Zero ODOL 2027
-
Mardiono Yakin SK Kepengurusan PPP di Bawah Pimpinannya Tak Akan Digugat, Kubu Agus: Bisa kalau...
-
Masa Tunggu Haji Diusulkan Jadi 26,4 Tahun untuk Seluruh Wilayah Indonesia
-
Prabowo Bakal Hadiri HUT ke-80 TNI, Monas Ditutup untuk Wisatawan Minggu Besok
-
Tembus 187 Kasus, Kecelakaan Kereta di Daop 1 Jakarta Terbanyak Melibatkan Orang!
-
Gelagapan Baca UUD 45, Ekspresi Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Disorot: Yang Dibaca Pancasila?
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH