Suara.com - Salah satu siswa berusia belasan tahun memberikan reaksi mengejutkan ketika menonton tv tiba-tiba berubah menjadi suram, usai Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer.
“Saya tidak percaya dengan apa yang saya lihat,” kata siswa tersebut, dilansir dari BBC.
Gejolak akibat keputusan darurat militer oleh sang presiden itu menyebabkan para pengunjuk rasa turun ke jalan dan berdiri di depan Majelis Nasional.
“Penting bagi saya untuk berada di sini untuk menunjukkan bahwa kami menentang apa yang coba dilakukan Yoon,” kata Hwang.
Dalam waktu kurang dari enam jam, Yoon terpaksa menarik kembali pengumuman mengejutkannya setelah anggota parlemen berusaha keras untuk memblokirnya.
Namun saat-saat tersebut merupakan saat-saat yang kacau, memicu protes, ketakutan dan ketidakpastian di negara yang telah memilihnya.
Pengumuman
Pada Selasa malam, pukul 23:00 waktu setempat (14:00 GMT) Presiden Yoon, yang duduk di depan tirai biru tanpa lipatan, menyampaikan pidato yang tidak terduga kepada negaranya.
Dia mengatakan dia memberlakukan darurat militer untuk melindungi negaranya dari kekuatan “anti-negara” yang bersimpati dengan Korea Utara. Pemimpin yang diperangi itu menemui jalan buntu mengenai rancangan undang-undang anggaran, dirundung skandal korupsi dan penyelidikan terhadap anggota kabinetnya.
Baca Juga: Darurat Militer Bikin Heboh Dunia, Gamer Korsel: League of Legends is Life
Yang terjadi selanjutnya adalah malam tanpa tidur bagi Seoul.
Tak lama setelah pengumuman Yoon, polisi berbaris di gerbang logam putih di luar gedung Majelis Nasional di jantung kota Seoul, gedung yang oleh otoritas pariwisata negara tersebut dibingkai sebagai “simbol demokrasi Korea”.
Militer kemudian mengumumkan bahwa semua aktivitas parlemen dihentikan berdasarkan darurat militer. Namun hal itu maupun kehadiran pasukan keamanan yang ketat tidak menghentikan ribuan orang yang berkumpul di depan majelis karena kekhawatiran dan kemarahan.
Sangat mudah untuk melupakan bahwa Korea Selatan – yang kini merupakan negara demokrasi yang dinamis – pernah menghadapi otoritarianisme dalam waktu yang tidak lama lagi – negara ini baru lepas dari pemerintahan militer pada tahun 1987. Darurat militer terakhir kali diberlakukan pada tahun 1979.
Ini adalah “langkah yang tidak pernah saya duga akan terjadi di abad ke-21 di Korea Selatan,” kata mahasiswa universitas Juye Hong kepada program OS BBC World Service dari Seoul.
Perebutan
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Bakal Patroli, Menkeu Purbaya Siap Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Serap Dana
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru