Suara.com - Kebijakan yang diterapkan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol terkait status darurat militer nampaknya tidak membuat gamer asal Korsel ini pusing.
Perlu diketahui, status darurat militer yang dilakukan Yoon Suk Yeol ini terjadi pertama kalinya dalam 44 tahun, dengan alasan adanya ancaman dari kekuatan komunis Korea Utara dan elemen anti-negara.
Tentunya keputusan tersebut membuat seluruh dunia heboh, meski keputusan ini berumur pendek karena memicu kemarahan dan protes luas.
Dalam beberapa jam, parlemen memutuskan untuk mencabut darurat militer, dan Yoon terpaksa mencabut deklarasinya.
Di tengah-tengah hal ini, seorang pria Kanada yang prihatin mengirim pesan kepada rekan kerjanya di Korea Selatan dan bertanya, "Hei, apa yang terjadi di Korea Selatan hari ini?" Rekan kerjanya, yang tampaknya tidak terpengaruh oleh kejadian yang terjadi, menjawab, "Tidak yakin, bermain League of Legends."
Pria Kanada tersebut meminta informasi lebih lanjut dan bertanya, "Mereka mengumumkan darurat militer atau semacamnya?" Tanggapan rekan kerjanya sangat acuh tak acuh: "League of Legends."
"Saya bertanya kepada rekan kerja Korea saya apa yang terjadi di Korea Selatan hari ini," tulis keterangan postingan tersebut.
Bacaan Jack Forge, beserta tangkapan layar percakapannya dengan rekannya asal Korea Selatan.
Khususnya, League of Legends adalah game arena pertarungan multipemain online populer yang dikembangkan oleh Riot Games.
Baca Juga: Nasib Muslim Rohingya Kian Suram, Dibantai Dua Kubu Bersenjata
Dirilis pada tahun 2009, game ini telah berkembang menjadi salah satu game paling kompetitif dan paling banyak dimainkan di dunia.
Pertukaran lucu itu dengan cepat menjadi viral di media sosial setelah dibagikan. Banyak yang berpendapat bahwa pria Korea ini memprioritaskan League of Legends selama masa pergolakan politik. Yang lain tidak bisa menahan diri untuk mengolok-olok situasi tersebut, membanjiri komentar dengan lelucon dan komentar ringan.
Seorang pengguna menulis, "Tidak terganggu. Melembabkan. Bahagia. Sesuai kemampuannya. Fokus. Berkembang." Yang lain berkomentar, “Saya merasa setiap orang Korea yang saya kenal seperti ini. Orang-orang yang luar biasa.”
Yang ketiga berkata, "Ini lucu. Tapi ini juga menunjukkan bagaimana berita tersebut tidak berdampak pada orang biasa seperti yang kita bayangkan." Yang keempat bercanda, "tanyakan hal lain, jawabannya tetap" liga legenda ".
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Mengapa Penanganan Banjir Sumatra Lambat? Menelisik Efek Pemotongan Anggaran
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang
-
Mendikdasmen Pastikan Guru Korban Bencana di Sumatra Dapat Bantuan Rp2 Juta
-
Masalah Lingkungan Jadi PR, Pemerintah Segera Tertibkan Izin Kawasan Hutan hingga Pertambangan
-
Dua Hari Berturut-turut, KPK Dikabarkan Kembali Tangkap Jaksa Lewat OTT
-
LPSK Tangani 5.162 Permohonan Restitusi, Kasus Anak Meroket Tajam
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum