Suara.com - Masalah pengelolaan sampah menjadi perhatian serius DPRD DKI Jakarta. Dengan volume sampah harian mencapai 8.000 ton yang dikirim ke TPST Bantargebang, kapasitas tempat tersebut kini telah melampaui batas. Tanpa solusi efektif, kondisi ini dapat menjadi tantangan besar bagi Jakarta di masa mendatang.
DPRD DKI Jakarta mendorong Pemprov untuk meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya melalui metode pengolahan sampah reduce, reuse, recycle (3R). Langkah ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah, tetapi juga memberikan nilai ekonomis, seperti pupuk kompos dari limbah organik.
Pada 2025, Pemprov DKI Jakarta merencanakan pembangunan TPS 3R di tujuh lokasi strategis, dengan alokasi anggaran Rp20–30 miliar per titik. Selain itu, warga Jakarta diwajibkan memilah sampah organik dan non-organik langsung dari rumah. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk atau pakan ternak, sedangkan limbah non-organik seperti plastik dapat didaur ulang oleh industri.
Langkah ini bertujuan mengurangi beban TPST Bantargebang sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah berkelanjutan.
Pemanfaatan sampah sebagai sumber energi terbarukan juga menjadi solusi inovatif. Salah satu caranya melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Teknologi ini memanfaatkan pembakaran limbah atau gas metana dari landfill, yang tidak hanya mengurangi jumlah sampah tetapi juga membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.
Sebagai contoh, PLTSa di Surabaya mampu menghasilkan 10 MW listrik dari 1.500 ton sampah per hari dengan investasi sekitar USD 49,86 juta. Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike, mengapresiasi langkah ini dan mendorong peningkatan fasilitas pengelolaan sampah modern seperti RDF Plant di TPST Bantargebang.
"Komisi D juga mendorong peningkatan TPS menjadi TPS 3R," tutur Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike mendorong Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di Jakarta Senin, (2/11/2024).
Untuk mendukung keberlanjutan program ini, DPRD menyarankan Pemprov menyediakan peralatan, bantuan operasional, dan insentif. Aset-aset Pemprov yang belum dimanfaatkan dapat digunakan untuk mendirikan TPS 3R, sehingga pengelolaan sampah menjadi lebih terorganisir dan mudah diakses masyarakat.
“Komisi D menyarankan agar eksekutif mendukung keberlanjutan Program Bank Sampah melalui pemberian alat atau mesin penunjang, bantuan operasional, dan insentif,” kata Yuke.
Baca Juga: Dibanjiri Sampah Plastik, Pantai Senegal Berharap pada Label Ramah Lingkungan
Sementara itu, Anggota DPRD Nabilah Aboe Bakar Al-Habsy mengusulkan pengelolaan limbah plastik untuk pembangunan infrastruktur seperti rumah dan jalan. Selain membantu mengurangi sampah, inovasi ini berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat.
“Salah satu yang belum terwujud adalah pengolahan sampah modern dengan konsep waste to energy,”
Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyatakan kesiapannya untuk membangun TPS 3R dengan fasilitas modern seperti mesin pencacah dan pengering sampah. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan inovasi teknologi, pengelolaan sampah Jakarta diharapkan menjadi lebih efektif dan berkelanjutan, menjadikan kota ini lebih bersih dan ramah lingkungan.
Berita Terkait
-
Menuju Kota Global yang Aman & Nyaman, DPRD Jakarta Dorong Peningkatan Sistem Keamanan
-
Solusi Kreatif Atasi Krisis Sampah Plastik di Indonesia dari Mahasiswa, Diolah Jadi Apa?
-
DPRD DKI Jakarta Tekankan Pentingnya Reformasi dan Edukasi Wajib Pajak
-
DPRD DKI Jakarta Berkomitmen Wujudkan Program Sekolah Gratis Swasta
-
DPRD DKI Jakarta Dorong Inovasi dan Peran Masyarakat Menanggulangi Kebakaran
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat