Suara.com - Serangan brutal oleh seekor jakal rabies terhadap seorang gadis kecil di desa terpencil Bangladesh telah mengguncang komunitas setempat dan memicu perhatian luas terhadap meningkatnya konflik antara manusia dan satwa liar. Musqan, bocah empat tahun, menjadi korban terbaru dalam serangkaian serangan yang semakin sering terjadi akibat deforestasi dan perubahan iklim yang merusak habitat hewan.
Peristiwa itu terjadi di siang bolong ketika Musqan sedang bermain di sawah. Seekor jakal yang terinfeksi rabies tiba-tiba menyerangnya, menggigit wajahnya dengan agresi membabi buta.
“Seekor jakal mendorongnya ke tanah dan menggigit tanpa henti,” ujar Ishrat Jahan, bibi Musqan.
Meski warga berhasil membunuh jakal tersebut, trauma mendalam masih menyelimuti desa.
Jakal emas (golden jackal), yang biasanya aktif di malam hari, mulai muncul pada siang hari, menunjukkan perubahan perilaku yang tidak biasa. Menurut Zoheb Mahmud, seorang peneliti satwa di Universitas Independen Dhaka, perubahan ini merupakan dampak dari hilangnya habitat secara bertahap.
“Dulu, mereka adalah makhluk pemalu. Namun kini, mereka mulai menatap manusia, bahkan muncul di siang hari,” ujar Mahmud.
Hilangnya habitat ini semakin parah dengan urbanisasi dan penebangan hutan yang masif. Data Global Forest Watch mencatat Bangladesh kehilangan 17.800 hektar tutupan hutan pada 2022, setara tiga kali luas Manhattan.
“Jika penghancuran habitat tidak dihentikan, serangan oleh jakal tidak akan berakhir,” tambah Mahmud.
Bangladesh, salah satu negara paling rentan terhadap perubahan iklim, mengalami cuaca ekstrem yang semakin sering dan parah. Banjir besar pada September lalu, yang kedua dalam dua tahun berturut-turut, memaksa satwa liar, termasuk jakal, keluar dari hutan yang tergenang ke pemukiman manusia.
Baca Juga: Lagi! Warga Bangladesh Berenang ke India, Mengaku Disiksa dan Takut Diculik
“Karena banjir, jakal kehilangan tempat tinggal dan sumber makanan mereka,” kata Obaidul Islam, korban gigitan jakal di distrik Nilphamari. “Mereka datang dan menggigit lebih dari selusin orang di desa kami.”
Rakibul Hasan Mukul, direktur eksekutif kelompok satwa liar Arannayk, menjelaskan bahwa banjir ekstrem mempercepat erosi lahan dan mendorong deforestasi. “Manusia membersihkan semak-semak di sekitar lahan basah untuk pertanian, yang memaksa mamalia kecil seperti jakal kehilangan habitat mereka,” katanya.
Rumah sakit di Bangladesh melaporkan lonjakan tajam korban gigitan jakal tahun ini. Di Rumah Sakit Distrik Munshiganj, selatan Dhaka, 20 pasien dirawat dalam satu hari pada September lalu, sementara Rumah Sakit Dinajpur mencatat 12 kasus dalam satu hari.
“Kasus gigitan jakal meningkat secara drastis. Kami secara rutin menerima pasien seperti ini,” kata Mohammad Fazlur Rahman, kepala rumah sakit Dinajpur.
Rabies, yang menyebar melalui gigitan hewan, membuat jakal menjadi agresif dan kehilangan rasa takut terhadap manusia. Tanpa pengobatan segera, penyakit ini hampir selalu fatal bagi manusia.
Musqan selamat dari rabies berkat pengobatan cepat yang melibatkan vaksinasi dan perawatan intensif selama tiga hari. Namun, wajahnya mengalami luka parah yang memerlukan operasi rekonstruksi.
“Kami dapat mencegah rabies dengan vaksin,” kata Dr. Ariful Bashar, salah satu dokter yang merawat Musqan.
“Namun, sebagian besar korban gigitan jakal mengalami luka parah yang membutuhkan pembedahan untuk memperbaiki deformasi.” lanjutnya.
Tag
Berita Terkait
-
Lagi! Warga Bangladesh Berenang ke India, Mengaku Disiksa dan Takut Diculik
-
Ditolak Bangladesh, Malaysia Resmi Uji Coba Lawan Laos
-
Aksi Nekat Demi Like, Remaja Bangladesh Tersambar Kereta saat Bikin Konten
-
Ada Apa dengan Bangladesh? Pemerintah Batal Tunjuk Duta Besar Untuk AS, Rusia dan UAE
-
Jauh-jauh Kabur ke India, Mantan Pemimpin Bangladesh Sheikh Hasina Dapat Surat Penangkapan dari Pengadilan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
Terkini
-
Blak-blak saat Dibesuk Menko Yusril, Delpedro Marhaen: Saya Tidak Bersalah!
-
CEK FAKTA: Mahasiswa Demo di Mako Brimob pada 7 September 2025?
-
Tidak Ada Ampun! Mabes TNI Janji Sanksi Berat Prajurit Pembunuh Kacab Bank BUMN
-
Semua Penumpang Helikopter Jatuh di Timika Ditemukan Tewas
-
KPK Bersiap Umumkan Tersangka, Siapa Sebenarnya yang Utak-atik Kuota Haji Rugikan Rp1 Triliun?
-
Latar Belakang Mentereng Moreno Soeprapto, Masuk Kandidat Menpora Gantikan Dito Ariotedjo
-
Terekam Kamera Penembakan Charlie Kirk saat Debat 'Prove Me Wrong': Sempat Bahas Insiden Ini
-
KPK Usut Ustaz Khalid Basalamah Imbas Pilih Kuota Haji Khusus Meski Sudah Bayar Furoda
-
Sudah Jadi Tersangka Kasus CSR BI-OJK, Satori Dapat Panggilan Ketiga dari KPK Hari Ini
-
Dirjen Haji Hilman Latief Diperiksa KPK 10 Jam, Ada Apa di Balik Skandal Korupsi Kuota Haji Rp1 T?