Suara.com - Di Hari Raya Natal kali ini banyak harapan yang muncul, seperti perdamaian di Jalur Gaza Palestina, pasalnya hingga detik ini serangan dari Tentara Israel ke negara itu terus berlangsung.
Pada Hari Natal tahun ini, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyampaikan pesan penuh harapan kepada Israel agar menghentikan serangan mematikan itu.
Dia juga menyatakan harapannya untuk perdamaian di Timur Tengah dan masa depan yang lebih cerah bagi setiap orang pada Natal kali ini.
"Pada Natal ini, saya berharap untuk perdamaian, terutama di Timur Tengah sebagai tempat lahir kisah Natal," kata Keir Starmer pada Selasa (24/12) dalam pesan Natal pertamanya sebagai perdana menteri.
Starmer mengatakan Natal adalah waktu bagi orang-orang untuk mengingat hal-hal yang benar-benar penting: “Keluarga. Persahabatan. Dan kebersamaan di antara sesama manusia.”
"Saya akan menantikan masa depan yang lebih baik dan cerah bagi setiap orang dan merayakan kegembiraan serta keajaiban yang dibawa oleh Natal," tambahnya.
Wilayah Arab saat ini tengah mengalami perkembangan signifikan yang menarik perhatian dunia, dimulai dari genosida Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza, situasi keamanan di Lebanon di tengah pelanggaran perjanjian gencatan senjata oleh Israel, hingga jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah.
Israel terus melancarkan operasi darat berskala besar di Gaza utara sejak 5 Oktober untuk mencegah kelompok perjuangan kemerdekaan Palestina, Hamas, kembali berkumpul.
Namun, warga Palestina menuduh Israel berupaya menduduki wilayah tersebut dan secara paksa dengan menggusur seluruh penduduknya.
Baca Juga: Suriah-Iran Memanas, Peringatan Keras Damaskus pada Teheran
Sejak saat itu, bantuan kemanusiaan yang mencukupi, termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, belum diizinkan masuk ke wilayah tersebut, sehingga warga yang tersisa berada di ambang kelaparan.
Serangan tersebut merupakan episode terbaru dalam perang brutal Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 45.300 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.
Bulan lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Kepala Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. (Antara).
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM
-
Raperda KTR Ancam 'Bunuh' Konser Musik Jakarta, Legislator: Banyak Mudharatnya