Suara.com - Kasus penetapan tersangka Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK, karena terlibat dalam perkara buronan komisi anti rasuah Harun Masiku nampaknya melebar kemana-mana.
Pasalnya, sebelum Hasto ditetapkan sebagai tersangka, podcast di akun YouTube Akbar Faizal Uncensored itu membahas soal Hasto yang akan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK menurut Connie Rahakundini Bakrie.
Connie pada podcast bersama Sekjen PDIP dan Akbar Faizal secara blak-blakan membahas soal Hasto yang akan dijadikan tersangka oleh KPK.
Tidak hanya itu, dilihat pada video podcast itu juga turut membahas dugaan kejahatan Presiden Ri ke 7, Joko Widodo (Jokowi).
Saat ini Hasto telah ditetapkan tersangka oleh KPK atas kasus Harun Masiku.
Namun saat ini viral dan menjadi perbincangan banyak orang, bahwa Connie mendapatkan amanat dari Hasto untuk menyimpan dokumen penting hingga dugaan kejahatan Jokowi ke Rusia.
Connie yang merupakan pengamat militer sekaligus dosen itu tinggal di Rusia negara yang dipimpin Vladimir Putin.
Bahkan beredar alasa Connie memilih Rusia menjadi tempat penyimpanan dokumen dari Hasto itu.
"Begini ya, jika saya tinggal di Bulan saya bawa ke Bulan titipannya. Juga kalau saya tinggal di dasar laut. Masalahnya, saya tinggal dan menetap di Rusia, terus mau bawa ke mana dong," jawab Connie Rahakundini Bakrie.
Baca Juga: Klaim Jokowi Tak Pernah Minta 3 Periode, Guntur Romli PDIP: Hanya Jadi Bahan Tertawaan Publik
Keamanan Penyimpanan Aset di Rusia Terjamin?
Belum lama ini Rusia membatasi pangsa aset berdenominasi mata uang negara-negara yang "tidak bersahabat" dalam Dana Kekayaan Nasional atau National Wealth Fund (NWF), demikian menurut Kementerian Keuangan Rusia, Jumat (30/12).
Rusia akan sepenuhnya menghapus aset dolar AS dari dana investasi negaranya. Dalam pernyataan tersebut, pangsa yuan China di NWF akan dilipatgandakan dari 30 menjadi 60 persen serta pangsa emas non-tunai akan meningkat menjadi 40 persen dalam kerangka struktur aset regulasi NWF yang baru disetujui.
Pada saat yang sama, Rusia akan menghapus aset dolar AS dari NWF serta menurunkan saldo poundsterling Inggris dan yen Jepang menjadi nol.
Melalui perubahan tersebut, komposisi mata uang NWF akan beradaptasi secara lebih baik dengan tantangan-tantangan yang dihadapi Rusia dalam kondisi ekonomi makro dan geopolitik saat ini.
Disatu sisi lain, Crazy Rich asal Rusia bahkan memilih untuk menyimpan uangnya di Bank Swiss.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian
-
Korlantas Polri Gelar Operasi Zebra 2025 dari 17 November, Ini Tujuan Utamanya
-
Fantastis, Dugaan Korupsi Tunjangan Perumahan DPRD Indramayu Rugikan Negara Rp 16,8 Miliar
-
Ikut Borobudur Marathon, Hasto PDIP: Mens Sana in Corpore Sano Harus Jadi Budaya