Suara.com - Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tak sepenuhnya disambut baik oleh semua lapisan masyarakat. Ada juga yang merasa kebijakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto ini malah merugikan.
Salah satunya seperti yang dialami oleh pedagang kantin di SMPN 61 Jakarta Barat, Rosul (56). Ia mengaku sejak adanya MBG, pendapatannya berkurang drastis.
"Jelas, (MBG) sangat mengurangi (pendapatan) jelas," ujar Rosul kepada Suara.com, Senin (6/1/2024).
Di kantin sekolah, Rosul menjajakan makanan berat berupa paket nasi Rp 10 ribu dengan lauk nasi, ayam, tahu, gorengan, dan sayur.
Lantaran adanya MBG, kini dagangannya tak lagi jadi pilihan makan siang para siswa. Dampaknya, ia yang bisa menjual sampai 100 porsi perhari kini hanya laku 50 porsi saja.
"Ya 50 (porsi) ya. Setengahnya. Kan ada goreng-gorengan juga. Kalau ramai bisa 100 porsi (sebelum MBG)," ungkapnya.
"Aku cuma (jualan) pagi aja. Kalau siang udah nggak bisa lagi kan udah dapat (makanan)," lanjutnya.
Apalagi, jika paket MBG dikirim lebih awal saat istirahat sebelum jam makan siang. Dagangannya makin tak laku lagi, karena siswa lebih memilih makan makanan MBG.
"Kalau (MBG dateng pagi) kita nggak laku. Makanya pihak sekolah mintanya (MBG) untuk makan siang biar sama-sama kantin laku," ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengaku berharap bisa dilibatkan dalam program ini agar menjadi alternatif pendapatannya yang hilang. Namun, ia menyerahkan persoalan ini sepenuhnya ke pihak sekolah.
"Itu mah urusan sekolah ya. Kan saya gabung sama koperasi, jadi tergantung sekolah. Kalau memang dilibatkan mudah-mudahan bisa. Kalau dilibatin ya," katanya.
Berita Terkait
-
Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Wakasek SMAN 70 Jakarta Berharap Hal Baik di Jepang Bisa Ditiru Siswanya
-
Dapat Ayam Potongan Kecil dan Tanpa Susu dari Program MBG Rp10 Ribu, Segini Gizi yang Diterima Siswa di Jakarta
-
Tak Ada Susu Dalam Menu Makan Bergizi Gratis di Beberapa Daerah, Begini Dalih Kepala Badan Gizi Nasional
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
Terkini
-
91 Orang Kembali Dievakuasi dari Zona Merah Kontaminasi Cesium-137 Cikande
-
Pelaku Curanmor Nyamar Jadi Ojol, Diciduk Polisi Pas Lagi Asyik Bercumbu Sama Kekasih
-
Pastikan Transparansi Pemilu di Myanmar, Prabowo Dorong ASEAN Ambil Langkah Berani Ini
-
Harga Serba Naik, Tarif Transjakarta Ikut Naik? Ini Alasan Pemprov DKI!
-
BPJS Watch Soroti Pansel Dewas: Tanpa Aturan Jelas, Jabatan DJSN Banyak yang Incar!
-
PVRI: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tanda Kembalinya Bayang-Bayang Orde Baru?
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas