Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah mengungkapkan bahwa Megawati Soekarnoputri sudah menyampaikan sikap partainya kepada Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, PDIP tetap bekerja sama dengan pemerintahan Prabowo, hanya saja tidak mengutus kader dalam pemerintahan.
Basarah mulanya menyampaikan bahwa pada 17 Oktober 2024 lalu, empat hari sebelum Presiden Prabowo dilantik, ia ditugaskan Megawati menyampaikan sikap politik PDIP.
"Sikap politik PDI Perjuangan kepada Presiden Prabowo melalui Pak Muzani. Melalui Pak Muzani, kami kebetulan sama-sama kolega di MPR periode yang lalu, yang salah satu dari delapan amanat yang di Ibu Mega titipkan kepada saya untuk disampaikan ke Pak Prabowo lewat Pak Muzani," kata Basarah di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).
Amanat pertama, katanya, Megawati menegaskan bahwa PDIP tidak menganut paham sistem pemerintahan presidensial, sehingga PDIP tidak mengenal istilah oposisi apalagi menggunakan sistem oposisi.
"Ibu Mega mengatakan dalam filosofi negara Pancasila, esensinya itu adalah gotong royong, sehingga PDI Perjuangan akan menjalankan perintah ideologis Pancasila itu untuk menjalankan prinsip gotong royong," katanya.
Untuk itu, kata dia, PDIP bekerja sama dengan Pemerintahan Prabowo. Tetapi tidak menempatkan kader di pemerintahan untuk menjabat.
"Oleh karena itu, Bu Mega mengatakan, PDI Perjuangan akan bekerja sama dengan pemerintahan Prabowo Subianto, namun tidak mengirimkan kader garis miring anggota PDI Perjuangan sebagai anggota Kabinet Pemerintahan Prabowo," ujarnya.
Namun, kata dia, posisi politik PDIP di pemerintahan Prabowo berbeda dengan posisi politik di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Juga: KPK Bawa 4 Koper Geledah Rumah Hasto, Isinya Cuma Flashdisk & Buku Kecil?
"Lalu Ibu menegaskan, posisi politik PDI Perjuangan yang demikian itu, tidak sama dengan posisi politik PDI Perjuangan saat berada di luar pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2004-2014 yang lalu," katanya.
"Mengapa demikian? Karena kata Ibu Mega lebih lanjut, saya memiliki hubungan persahabatan yang panjang dan baik dengan Pak Prabowo, Ibu menyebutnya Mas Bowo."
"Oleh karena itu, persahabatan yang panjang dengan sangat baik hingga hari ini, akan menjadi fondasi sarana komunikasi dan koordinasi saya dengan Mas Bowo dalam kapasitas sebagai sesama tokoh bangsa," katanya.
Untuk itu, kata dia, sikap politik PDIP bukan sebagai oposisi tapi bekerjasama dengan pemerintahan Prabowo.
"Jadi situasi itu yang kemudian kami menggambarkan bahwa, posisi politik PDI Perjuangan tidak mengenal istilah oposisi apalagi menjalankan sisi pemerintahan oposisi, akan terus bekerja sama dengan pemerintahan Pak Prabowo."
"Namun tidak menugaskan kader ataupun anggotanya menjadi anggota Kabinet Presiden Pak Prabowo, tapi hubungan baik akan terus terjalin dan terbina," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ajang Dunia MotoGPTM 2025 Jadi Penyelenggaraan Terbaik dan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!