Suara.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah berjalan selama satu pekan. Di tengah pelaksanaan program tersebut, turut terjadi kasus viral seorang siswa SD di Medan yang dihukum duduk di lantai karena menunggak SPP hingga memunculkan pertanyaan tentang prioritas pengawasan terhadap hak pendidikan anak.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian menilai kasus tersebut harus menjadi evaluasi bersama.
"Program MBG kan memang program prioritas dan merupakan janji kampanye dari Pak Presiden Prabowo. Ya harapan kami tentunya MBG ini akan bergizi gratis ini harus tetap jalan," kata Lalu kepada Suara.com, dihubungi Selasa (14/1/2025).
"Kemudian untuk kepentingan wajib sekolah, anak-anak ini juga akan mengalami pemberian beasiswa. Kemudian kami meminta agar betul-betul melakukan pengawasan terhadap semua murid-murid," katanya menambahkan.
Lalu menegaskan bahwa pendidikan merupakan hak dasar setiap anak yang dijamin oleh undang-undang. Ia menyayangkan perlakuan pihak sekolah yang menghukum siswa karena keterlambatan pembayaran SPP.
"Kalaupun misalnya terjadi hanya tunggakan atau apa ya tentu harus dengan cara-cara yang baik, cara-cara yang elok. Karena setiap warga negara, setiap anak-anak kita yang wajib sekolah itu, mereka sudah dijamin dengan undang-undang untuk memperoleh pendidikan," ujarnya.
Menurut Lalu, kasus yang terjadi di SD swasta Abdi Sukma, Kota Medan, Sumatera Barat itu perlu menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan terhadap pelaksanaan program pendidikan dan kesejahteraan siswa.
Selain itu, adanya informasi bahwa kasus sengaja dibuat viral oleh pihak tertentu. Ia meminta semua pihak, baik wali murid maupun sekolah, untuk introspeksi.
"Kasus di Medan itu kan informasinya bahwa hal itu memang sengaja dibuat viral, sengaja diskenariokan. Nah, ini adalah contoh yang tidak baik sebenarnya, terutama bagi wali murid. Kemudian ya tentu pihak sekolah juga harus mawas diri," pesannya.
Baca Juga: Temuan Mengejutkan DPD: Program MBG di Papua Perlu Perbaikan Mendesak!
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar