Suara.com - DPR memproyeksikan manfaat program makan bergizi gratis (MBG) baru akan terlihat sekitar 3-4 tahun ke depan. Karena itu, Anggota Komisi IX DPR fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Edy Wuryanto mengingatkan publik jangan langsung berharap program tersebut cepat terlihat hasilnya dalam waktu dekat, mengingat MBG baru berlangsung selama satu pekan.
Menurut Edy, salah satu tantangan dalam menjalankan program MBG ialah terkait dengan pembuatan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur yang memasak menu tersebut.
"Jangan berharap programnya langsung rame, ya. Karena membangun infrastruktur dapur itu tidak mudah. Mungkin 3-4 tahun baru kita merasakan hasilnya," kata Edy dalam forum media di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Presiden Prabowo Subianto juga diharapkan tidak terburu-buru dalam menjalankan program tersebut. Terlebih anggaran yang tersedia untuk MBG juga terbatas.
Menurut Edy, pemerintah pusat perlu kehati-hatian agar penyaluran MBG tepat sasaran.
"Prioritaskan justru pada anak-anak miskin, anak orang kaya ya enggak usah dikasih makanan ini, enggak dimakan nanti. Karena di rumahnya sendiri itu ada ayam goreng, telur, tahu, tempe," tuturnya.
Edy mengkritisi kalau penentuan target sasaran MBG saat ini sebenarnya terlalu luas. Hal itu yang nampak menjadi kelemahan dari program tersebut. Sebab, dengan menjadikan anak sejak balita hingga siswa SMA ditambah lagi kelompok ibu hamil dan ibu menyusui, membuat target sasarannya terlalu lebar sehingga pelaksanaannya rumit.
"Lalu dengan menu yang belum tentu sesuai dengan status gizi mereka. Kan gak mungkin sama menu balita dengan ibu hamil, ibu menyusui," ujarnya.
Menurut Edy, MBG seharusnya lebih fokus dalam penanganan stunting. Sehingga target sasarannya bisa lebih mengerucut pada ibu hamil dan menyusui.
Baca Juga: Istana Klaim Program Makan Bergizi Gratis Tak Bakal Dibiayai dari Zakat: Sangat Memalukan!
"Saya lebih suka program ini ketika fokus untuk stunting. Hubungan dengan generasi emas juga jelas. Ini anak SMA semua dikasih, padahal satu kelas ada yang kaya, ada yang miskin," ucap Edy.
Berita Terkait
-
Pengakuan soal Mobil RI 36 Bikin Dongkol, Mahfud MD Sebut Raffi Ahmad Pejabat Tak Jujur: Negara Kok jadi Kampungan
-
Dukung Prabowo Agar Harvey Moeis Divonis 50 Tahun, Mahfud MD: Masa Negara Didikte Cecunguk-cecunguk? Terluka Saya!
-
Kasihani Prabowo, Mahfud MD Sindir Pemerintah Tak Bernyali Bongkar Dalang Pembuat Pagar Laut: Gak Masuk Akal!
-
Kritik Raffi Ahmad Dikawal Patwal Arogan, JJ Rizal Murka: Badut Entertaiment Naik Kelas, Republik jadi Sirkus Comberan
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Program MBG Dikritik Keras Pakar: Ribuan Keracunan Cuma Angka Statistik
-
Konvensyen DMDI ke-23 di Jakarta, Sultan Najamudin Tekankan Persatuan dan Kebesaran Rumpun Melayu
-
Polemik Ijazah Jokowi Masih Bergulir, Pakar Hukum Ungkap Fakta Soal Intervensi Politik
-
Geger Ijazah Gibran! Pakar Ini Pertanyakan Dasar Tudingan dan Singgung Sistem Penyetaraan Dikti
-
Dana Pemda Rp 234 T Mengendap di Bank, Anggota DPR Soroti Kinerja Pemda dan Pengawasan Kemendagri
-
Diteror Lewat WhatsApp, Gus Yazid Lapor Polisi Hingga Minta Perlindungan ke Presiden Prabowo
-
Survei Gibran 'Jomplang', Rocky Gerung Curiga Ada 'Operasi Besar' Menuju 2029
-
Menteri Imigrasi di FLOII Expo 2025: Saatnya Tanaman Hias Indonesia Tembus Dunia!
-
KPK Lanjutkan Operasi 'Memiskinkan' Nurhadi, Hasil Panen Rp1,6 Miliar Disita