Suara.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia, seperti anemia dan stunting. Namun, ahli gizi Tria Astika Endah mengingatkan pentingnya memerhatikan kandungan gula dalam susu yang diberikan melalui program tersebut.
Tria menyebutkan kalau masalah anemia masih menjadi tantangan besar di Indonesia, terutama pada kelompok ibu hamil dan anak-anak. Data menunjukkan hampir 50 persen ibu hamil mengalami anemia, angka yang tidak jauh berbeda juga terjadi pada anak balita dan siswa sekolah dasar.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa program MBG harus dirancang dengan pemenuhan kalori dan mikronutrien yang sesuai.
"Syarat yang paling mutlak adalah pemetaan dari kandungan gula, hati-hati. Kandungan gulanya seharusnya tidak ada di situ, artinya sukrosa atau gula pasir. Beberapa susu UHT yang beredar saat ini memiliki kandungan gula hingga 20 gram per sajian, padahal batas konsumsi gula harian anak-anak hanya 30 gram," ujar Tria dalam diskusi forum media di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Tria menjelaskan bahwa konsumsi gula yang tinggi dalam susu dapat menimbulkan masalah kesehatan baru di masa depan.
Ia juga menyoroti bahwa MBG yang diberikan satu kali sehari harus memperhitungkan total asupan gula dari berbagai makanan lain. Jika susu saja sudah menyumbang 20 gram gula, anak-anak berpotensi melebihi batas konsumsi gula harian mereka.
"Bukannya stuntingnya yang selesai. Kita justru punya masalah di 20 tahun ke depan, anak yang saat ini diberikan MBG, kalau kandungan gula pada susunya tinggi, otomatis ada risikonya," ucapnya.
Dokter spesialis anak Huminsa Ranto menambahkan bahwa konsumsi gula bagi anak harusnya maksimal 10 persen dari kalori sehari. Apabila lebih dari itu dalam jangka waktu panjang, bisa berdampak terhadap penyakit degeneratif.
"Bisa jadi kencing manis, penyakit jantung, dan lainnya," katanya.
Baca Juga: Istana Klaim Program Makan Bergizi Gratis Tak Bakal Dibiayai dari Zakat: Sangat Memalukan!
Berita Terkait
-
Baznas Siap Bantu Danai Makan Bergizi Gratis, Asal Penerimanya Golongan Fakir Miskin
-
Anggaran Cekak, DPR Minta Program Makan Bergizi Gratis Tak Paksa Sertakan Susu
-
Program Makan Bergizi Gratis Berdayakan Pengrajin Tahu Tempe
-
Soal Makan Bergizi Gratis, Legislator PDIP Ingatkan Masyarakat Tak Terlalu Ekspektasi Tinggi, Kenapa?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera