Suara.com - Barongsai selalu menghiasi perayaan “Tahun Baru Cina” Imlek di mal maupun tempat umum lainnya. Sebuah daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk menyaksikannya.
Barongsai adalah tarian tradisional Tiongkok yang menggunakan sarung menyerupai singa. Tidak hanya sekadar hiburan, tarian ini juga membawa makna mendalam yang sudah diwariskan dari generasi ke generasi dalam budaya Tionghoa.
Tarian ini dipercaya dapat membawa kemakmuran dan keberuntungan di tahun yang baru. Selain itu, barongsai juga menjadi cara untuk menciptakan suasana meriah dan menyebarkan kebahagiaan kepada semua yang hadir.
Ada banyak versi legenda mengenai asal-usul barongsai. Tapi umumnya dikaitkan dengan kepercayaan bahwa barongsai sebagai penjaga serta pengusir roh jahat dan tolak bala.
Sebagai salah satu warisan budaya Tionghoa, tarian barongsai memiliki cerita panjang yang dimulai jauh sebelum kedatangannya ke Indonesia.
Menurut China Highlight, alam kebudayaan Tionghoa tradisional, singa dianggap sebagai hewan mitos yang membawa keberuntungan, mirip dengan naga.
Namun, pada masa sebelum Dinasti Han (202 SM–220 M), sebenarnya tidak ada singa asli di Tiongkok. Beberapa ekor singa memang sampai ke Cina melalui jalur perdagangan Sutra dari wilayah barat (sekarang Xinjiang), namun sangat langka.
Di masa itu, orang Tionghoa mulai meniru gerakan dan penampilan singa yang mereka lihat, sehingga terciptalah apa yang kita kenal sebagai tarian barongsai.
Tarian ini pertama kali berkembang pada masa Dinasti Tiga Kerajaan (220–280 M), dan semakin populer seiring dengan berkembangnya agama Buddha pada masa Dinasti Utara dan Selatan (420–589 M). Pada masa Dinasti Tang (618–907 M), tarian barongsai bahkan menjadi bagian dari tarian istana.
Baca Juga: Gong Xi Fa Cai Xin Nian Kuai Le Artinya Apa? Ini Ucapan Imlek yang Benar
Lambat laun, barongsai tidak hanya menjadi bagian dari budaya kerajaan, tetapi juga menjadi pertunjukan rakyat yang sering kali dipentaskan untuk menyambut tahun baru dan berbagai perayaan besar lainnya.
Tarian Barongsai pun terus berkembang dan menyebar ke berbagai penjuru dunia seiring dengan migrasi orang Tionghoa. Di luar Tiongkok, barongsai menjadi simbol kemakmuran dan keberuntungan, serta dihadirkan pada festival-festival besar seperti Imlek untuk mengusir roh jahat dan mendatangkan keberuntungan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!