Suara.com - Nama Hadi Tjahjanto dan Raja Juli Antoni ikut terseret ke dalam polemik pagar laut sepanjang 30 km di pesisir laut utara Tangerang. Orang-orang jadi menguliti rekam jejak hingga pendidikan Hadi Tjahjanto dan Raja Juli Antoni.
Kedua nama tersebut jadi sorotan lantaran kompak sama-sama mengaku tak tahu siapa yang menerbitkan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) pagar laut Tangerang.
Hadi Tjahjanto merupakan Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN), sedangkan Raja Juli Antoni merupakan mantan Wakil Menteri ATR/BPN. Menurut pengetahuan awam, keduanya semestinya mengetahui penerbitan sertifikat HGB dan SHM Pagar Laut Tangerang.
Persoalan Pagar Laut saat ini mengerucut pada sertifikat HGB dan SHM. Kementerian ATR/BPN pemerintahan Prabowo Subianto menemukan 266 sertifikat HGB.
Mereka juga menemukan SHM atas 17 bidang. Masing-masing sertifikat diterbitkan tahun 2023. Ketidaktahuan mantan Menteri dan wakil Menteri membuat publik semakin sinis kepada pejabat. Rekam jejak mereka pun jadi sorotan.
Pendidikan Hadi Tjahjanto
Dalam hal pendidikan, Hadi Tjahjanto merupakan alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1986. Pria kelahiran Malang, 8 November 1963 ini memulai karir militer di Skuadron Udara 4, bermarkas di Pangkalan Udara Abdurrahman Saleh, Malang, Jawa Timur.
Pada 2011-2013, Hadi menempati jabatan sebagai Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional (Basarnas). Berikutnya di ahun 2013-2015, menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispen AU) dan bertempat tugas di Jakarta.
Ketika Jokowi menjadi presiden setelah menang Pemilu 2014, Hadi dilantik menjadi Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) pada 2015. Karirnya terus menanjang sejak saat itu, hingga di tahun 2017 dilantik menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU). Selanjutnya di tahun 2018, diangkat menjadi Panglima TNI.
Di tahun 2022, Hadi ditunjuk sebagai Menteri ATR atas dasar kemampuan penguasaan teritori selama menjabat sebagai Panglima NI. Ia ditugaskan secara khusus untuk menyelesaikan urusan sengketa lahan dan persoalan sertifikat tanah soal proyek pembangunan ibu kota negara (IKN).
Baca Juga: Misteri Pagar Laut 30 Km di Tangerang, Ini Kata Ahmed Zaki
Pendidikan Raja Juli Antoni
Di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Raja Juli Antoni menjabat sebagai Menteri Kehutanan. Di era Jokowi, ia menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Pria kelahiran Riau, 13 Juli 1977 ini juga menjabat sebagai Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN). Sebelum menjadi Menteri Kehutanan, ia menjabat sebagai Sekjen Partai Solidaritas Indonesia dan sebelumnya merupakan kader Partai Demokrasi Perjuangan.
Mengenai pendidikan, Raja Juli Antoni menyelesaikan Pendidikan di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat. Lulus dari pesantren, ia menempuh Pendidikan sarjana di IAIN Syarif Hidayatullah. Ia focus pada Ilmu Al Quran dan tafsir.
Raja Juli Antoni juga mengejar gelar doctor dari Universitas Queensland, Australia. Ia menempuh Pendidikan di sana dengan beasiswa Australian Development Scholarship (ADS) di tahun 2010.
Terkait dengan kasus sertfikat yang berkaitan dengan pagar laut di Tangerang, baik Hadi Tjahjanto dan Raja Juli Antoni sama-sama mengaku tidak tahu. Sementara itu, berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 tentang Pelimpahan Kewenangan Penetapan Hak atas Tanah dan Kegiatan Pendaftaran Tanah, Pasal 12 menyatakan penerbitan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) di lokasi tersebut adalah wewenang Kepala Kantor Pertanahan (Kakantah) Kabupaten Tangerang.
Demikian itu informasi pendidikan Hadi Tjahjanto dan Raja Juli Antoni.
Berita Terkait
-
Misteri Pagar Laut 30 Km di Tangerang, Ini Kata Ahmed Zaki
-
Ngaku Dukung Menteri ATR soal Pagar Laut, Fedi Nuril Skakmat Raja Juli PSI: Memang Anda Paham Ketegasan?
-
Sebut Menteri-menteri ATR Tak Perlu Takut Soal Izin dan HGB di Laut, Mahfud MD: Bongkar Saja
-
Kerajaan Bisnis Aguan, Bos Agung Sedayu Grup Pemegang Sertifikat Pagar Laut
-
Kekayaan Titiek Soeharto di LHKPN, Naik Tank Pantau Pembongkaran Pagar Laut Tangerang
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pela Mampang dan Cilandak Terendam 60 Cm, Warga Diimbau Waspada