Suara.com - Emil Elestianto Dardak, yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih menilai media lokal bisa berperan penting dalam mengawal transisi dan swasembada energi.
Hal itu dikatakannya dalam acara Local Media Community (LMC) 2025 yang mengangkat tema "Menavigasi Transisi dan Swasembada Energi: Peran dan Peluang Media Lokal" di Surabaya Tanggal 4-5 Februari 2025.
"Ada dua hal selalu kalau bicara lokal media, kita bicara mengenai lokal media industri secara keseluruhan, termasuk realita sosial di tengah masyarakat dalam konsumsi informasi, baik itu dampak dari perubahan teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya. Tapi hari ini mengangkat tema menarik yaitu transisi dan swasembada energi, bagaimana menyambungkan keduanya jadi menarik," katanya, Selasa (4/2/2025).
Perusahaan media posisinya tidak kalah penting dengan dalam membangun kesepahaman bersama masyarakat mengenai transisi dan swasembada energi.
Emil lalu menyinggung mengenai peta transisi energi yang sedang terjadi di dunia. Beberapa negara berubah haluan, sehingga menimbulkan suasana yang tidak konsisten. Amerika Serikat misalnya, memutuskan tidak perlu ikut Paris Agreement.
Isu yang muncul kemudian mengenai transisi energi menghambat pertumbuhan ekonomi. Di saat produk dalam negeri sedang bersaing dengan biaya murah muncul transisi energi.
"Ini suasananya lagi tidak konsisten, dan Indonesia belum dalam kondisi yang gagah dalam mengatakan, aku tetap jalan. Kita kan lagi ingin mencapai pertumbuhan 8 persen. Bagaimana caranyalah suasananya ini terjamin," katanya.
Namun demikian, upaya Indonesia dalam melakukan transisi untuk menuju swasembada energi demi Net Zero Emission tetap dijalankan. Kampanye kendaraan listrik merupakan salah satu menuju ke sana.
"Kalau kendaraan listrik dia tidak bergantung BBM, tapi langsung colok listrik. Nah, kalau colok listrik InsyaAllah semua menggunakan raw energi primer dari luar negeri, artinya dari dalam. Kecuali dari diesel," ungkapnya.
Baca Juga: LMC 2025 Bahas Nasib Media Lokal di Tengah Tantangan Bisnis yang Tak Menentu
Menurut Emil ini menarik karena selain bisa swasembada, juga mencoba menciptakan lokal market. "Jangan sampai semua negara sudah alih ke kendaraan listrik kita belakangan tapi tidak siap," katanya.
Dia pun mencontohkan siswa SMK harus siap dengan kendaraan listrik, jangan sampai penggunanya meningkat, tetapi sumber daya manusianya belum siap.
Melihat peta posisi Indonesia di isu global mengenai transisi dan swasembada energi tersebut, media lokal harusnya bisa memiliki peran yang bagus.
"Bagaimana peran media lokal, kita mau mainkan apa, wait and see saja atau kita justru mau membawa sebuah misi sharing informasi untuk membangun public interest. Kalau teman-teman punya keyakinan bahwa kita tidak boleh pragmatis menyikapi hal ini ya teman-teman punya peran untuk agenda green energi," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Komplotan Pencuri Modus 'Pura-pura Ditabrak' Diringkus Polisi
-
Usai Mobil MBG Tabrak Puluhan Anak SD di Cilincing, Apa yang Harus Dibenahi?
-
Jeritan Pilu Pedagang Kalibata: Kios Ludes Dibakar Massa, Utang Ratusan Juta Kini Menjerat
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?
-
Dishub Ungkap Kondisi Mobil SPPG Penabrak Puluhan Siswa di Cilincing
-
Bencana Sumatera Disebut Bukan Sekadar Alam, Tapi 'Bencana Pejabat' dan Beban Bagi Prabowo
-
Pengamat Ungkap Untung-Rugi Jika Bulog dan Bapanas Disatukan
-
Stabilkan Harga Jelang Nataru, Pemprov DKI Kirim 15 Ton Pangan ke Kepulauan Seribu
-
Penembakan Petani di Bengkulu: Polisi Preteli Pasal Pembunuhan dan Dugaan Suap Miras
-
ESDM Buka Peluang Alihkan Subsidi LPG ke DME, Defisit 8,6 Juta Ton Jadi Sorotan