Suara.com - Kasus Pagar Laut misterius di perairan Kabupaten Tangerang, Banten sepanjang 30,16 km ini telah menghebohkan dunia maya hingga dunia nyata.
Sejumlah pihak turun tangan dalam menangani pagar laut tersebut, baik dari pemerintah daerah hingga pemerintah pusat.
Kasus ini rupanya juga sempat menyeret nama Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.
Trenggono mendadak menjadi target sasaran netizen, terlebih saat muncul soal status Hak Guna Bangunan (HGB) dilaut tersebut.
Trenggono mengaku diserang netizen seolah-olah dirinya lah yang menerbitkan HGB tersebut.
“Begitu diumumkan ada HGB, Saya diserang netizen seolah-olah saya itu yang menerbitkan,” aku Trenggono, dikutip dari kanal youtube Akbar Faizal Uncensored, Sabtu (8/2/25).
Trenggono kemudian menerangkan bahwa kewenangan dirinya justru untuk melakukan penyegelan dan bukan menerbitkan HGB.
“Loh, enggak dong. Saya kewenangannya itu justru saya lah orang pertama yang melakukan penyegelan. Hadirnya pemerintah di situ untuk menertibkan yang salah,” ucapnya.
“Malah saya dituduh bahwa wah penghianat lah, ini lah, itu lah,” sambungnya.
Baca Juga: Pemkab Tangerang Akui Ada Pejabatnya Dipanggil Bareskrim Terkait Kasus Pagar Laut
Dalam momen perbincangannya dengan Akbar Faizal ini, Trenggono ingin meluruskan bahwa dirinya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan memiliki kewenangan untuk menertibkan bangunan yang ada di ruang laut.
“Saya pikir wah aneh juga ini, jadi kalau nggak paham, melalui forum ini saya mau klarifikasi nih, Mudah-mudahan netizen bisa paham bahwa kewenangannya Menteri Kelautan dan Perikanan itu menertibkan bangunan yang ada di ruang laut,” urainya.
“Untuk kemudian yang memberikan bahwa itu ada sertifikatnya, bukan kita. Dan kalau di dalam laut nggak boleh, kecuali khusus kayak orang bajo,” tambahnya.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara