Suara.com - Sebuah kapal perang Kanada telah memicu ketegangan di Selat Taiwan setelah melintas pada hari Minggu lalu, menandai peristiwa pertama kali tahun ini, yang langsung menarik reaksi tajam dari militer Tiongkok.
Beijing, yang menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, mengklaim yurisdiksi atas perairan strategis yang memisahkan pulau ini dari daratan China.
Menurut Kementerian Luar Negeri Taiwan, kehadiran kapal Kanada ini terjadi beberapa hari setelah dua kapal Amerika Serikat melakukan perjalanan serupa.
Tindakan ini, menurut pernyataan resmi dari juru bicara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA), Li Xi, dianggap sebagai sengaja menimbulkan masalah dan merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Tindakan keras dari Tiongkok tidak berhenti pada pernyataan belaka. Li Xi menambahkan bahwa angkatan laut dan udara Tiongkok telah dikerahkan untuk memantau dan menjaga jalur kapal tersebut, sambil bersikeras bahwa pasukan Tiongkok akan dengan tegas melawan semua ancaman dan provokasi.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Taiwan tidak tinggal diam. Mereka membalas dengan menyatakan bahwa Tiongkok merupakan ancaman terbesar bagi perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, menyoroti ketegangan yang semakin meningkat di kawasan tersebut.
Sementara itu, Amerika Serikat dan sekutunya telah lama menggunakan Selat Taiwan sebagai jalur perairan internasional, yang sering kali menimbulkan ketegangan dengan China.
Sebuah kapal perusak AS dan kapal survei laut melintasi selat pada tanggal 10 Februari lalu, yang menimbulkan kecaman dari militer Tiongkok, mengklaim bahwa hal tersebut meningkatkan risiko keamanan dan mengirimkan sinyal yang salah.
Lintasan terakhir Amerika Serikat melalui selat ini adalah yang pertama sejak awal masa jabatan Presiden AS Donald Trump pada bulan Januari.
Baca Juga: China Ikuti Jejak Timnas Indonesia! Eks Santos Bakal Dinaturalisasi
Di tengah eskalasi ini, Kementerian Pertahanan Taiwan mencatat adanya 41 pesawat terbang dan sembilan kapal perang China yang beroperasi dekat pulau tersebut hanya dalam waktu 24 jam terakhir.
Meskipun China Komunis tidak pernah memerintah Taiwan, klaim atas pulau demokratis ini tetap menjadi titik perselisihan serius, dengan ancaman akan tindakan militer jika diperlukan.
Berita Terkait
-
China Ikuti Jejak Timnas Indonesia! Eks Santos Bakal Dinaturalisasi
-
5 Drama China Julia Xiang yang Tayang di WeTV, Beragam Genre!
-
Ada Love of the Divine Tree, Ini 4 Drama China Julia Xiang yang Tayang di iQIYI
-
Pasar Ponsel China Melesat, Pengiriman 5G Naik 25,8 Persen di Akhir 2024
-
Sinopsis Drama China Kill My Sins, Bergenre Politik-Misteri
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar