Suara.com - Aktivis Ubedillah Badrun angkat bicara soal pemecatan dirinya sebagai Koordinator Program Studi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) oleh Rektor UNJ.
Ubed mengatakan, alasan Rektor UNJ yang tidak jelas terkait pemecatan dirinya diduga akibat adanya intervensi dari oknum 'partai cokelat.'
"Rektor kenapa nggak punya alasan ya untuk memberhentikan saya, rupanya saya dapat informasi dari kolega rektor sering ditelepon oleh oknum partai cokelat itu," ujar Ubedillah dalam video di kanal Youtube Abraham Samad SPEAK UP, Selasa (18/2/2025).
Ubedillah juga mengatakan, Rektor UNJ telah memberikan pernyataan kepada seseorang terkait perasaannya yang merasa tidak nyaman dengan keberadaan Ubed.
"Rektor menyatakan kepada seseorang bahwa merasa tidak nyaman dengan keberadaan saya. Jadi akumulasi panjang, ini ketemu momentumnya aja sehingga saya dipinggirkan, kira-kira begitu," ucapnya.
Menurut Ubedillah, alasan pemecatan dirinya seperti apa yang dikatakan oleh koleganya, maka itu sudah cukup menjadi alasan yang argumentatif.
"Jadi, ya cukup argumentatif kalau alasannya memang intervensi partai cokelat yang kita tahu partai cokelat di masa rezim Jokowi sangat dekat kan gitu," jelasnya.
Terakhir, Ubedillah memberikan pesan untuk selalu merefleksikan diri terkait situasi ini yang perlu ada inisiatif dan keberanian dari kaum terpelajar.
"Jadikan kampus betul-betul sebagai magisterium sekolarium, sebagai entitas terpelajar yang peduli terhadap problem dan penderitaan rakyat," katanya.
Baca Juga: Ubedillah Badrun Dicopot dari Ketua Departemen Sosiologi UNJ, PDIP: Bukti Pembungkaman!
Sebelumnya diberitakan, Ubedillah Badrun mengatakan bahwa dirinya tak lagi menjabat sebagai Koordinator Studi UNJ sejak 24 Januari 2025. Padahal masa jabatannya baru akan berakhir pada 2027 mendatang.
Kendati demikian, untuk menggantikan posisinya itu, Rektor UNJ menggantinya dengan pelaksana tugas (plt).
Selain itu, Ubedillah mengaku bahwa tidak mengetahui alasan pencopotan dirinya sebagai Koordinator Program Studi. Namun menurutnya, pencopotan dilakukan karena ada maksud baik.
"Iya, saya sudah tidak lagi menjabat sejak 24 Januari 2025. Posisinya telah digantikan oleh plt. Masa jabatan saya menurut SK Rekor No.1995/UN39/HK.02/2023 adalah untuk periode 2023-2027. Tetapi diberhentikan pada 25 Januari 2025. Tidak apa-apa Mas, itu otoritas Rektor, mungkin punya maksud baik, saya tidak tahu apa alasanya," kata Ubedilah pada Kamis, 30 Januari 2025.
Reporter : Moh Reynaldi Risahondua
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Anak Gajah 'Tari' Ditemukan Mati Mendadak di Tesso Nilo, Penyebab Masih Misterius
-
Polisi Cikarang Utara Bikin Heboh Minta Warga Lepaskan Maling Motor, Kapolres Bekasi Minta Maaf
-
CEK FAKTA: DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025, Benarkah?
-
Jenguk Delpedro di Polda Metro Jaya, Bivitri Sebut Penangkapan Upaya Bungkam Kritik
-
Nepal Mencekam: 20 Tewas dan PM Mundur, Sekjen PBB Antonio Guterres Turun Tangan
-
Baleg DPR Tegaskan Kehati-hatian dalam RUU Perampasan Aset, Ogah Bahas Seperti Bikin Pisang Goreng
-
Pramono Anung Bantah Isu Tarif Parkir Jakarta Naik Jadi Rp30 Ribu/Jam: Itu Hoaks!
-
Protes Adalah Hak! API Lawan Pelabelan Negatif dan Ingatkan soal Kasus HAM
-
MK Lanjutkan Sengketa Pilkada Papua dan Barito Utara ke Tahap Pembuktian
-
Dasco Sambangi Prabowo di Istana, Lapor Perkembangan Terkini di Tanah Air hingga Keputusan DPR