Suara.com - Anggaran Ibu Kota Nusantara (IKN) diyakini akan segera cair untuk kelanjutan pembangunan di wilayah tersebut.
Keyakinan tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai bertemu Presiden Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Presiden Prabowo telah menyetujui alokasi anggaran sebesar Rp48,8 triliun untuk periode 2025–2029.
"Kami akan mengkoordinasikan hal ini karena Otorita IKN (OIKN) termasuk dalam wilayah koordinasi kami. Harapannya, dalam 1 hingga 3 tahun ke depan, pembangunan IKN akan terus berjalan dan kemajuannya bisa kita pantau bersama," ujar AHY saat jumpa pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/2/2025).
AHY juga menanggapi kabar anggaran IKN yang sempat terhambat tahun ini dengan menyatakan akan segera berkoordinasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan pejabat terkait lainnya.
"Kami akan memastikan bahwa anggaran yang sudah disetujui ini bisa segera cair tanpa mengganggu atau menghambat progres pembangunan," tambahnya.
Ia mengemukakan pada rapat terbatas tanggal 3 Februari 2025, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pembangunan IKN di Kalimantan Timur akan terus berlanjut hingga 2029.
"Presiden telah memastikan bahwa pembangunan IKN akan dilanjutkan dengan alokasi anggaran sekitar Rp48,8 triliun untuk periode 2025–2029. Anggaran ini akan digunakan sesuai dengan tahapan dan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya," jelas AHY.
Sementara itu, Kepala Otorita IKN (OIKN) Basuki Hadimuljono juga memastikan bahwa anggaran untuk OIKN tahun ini tetap sesuai dengan yang disetujui, yakni Rp6,3 triliun ditambah Rp8,1 triliun.
Baca Juga: Pembangunan IKN Dipastikan Jalan Terus! Prabowo Langsung Minta Bos OIKN Tambah Anggaran Rp8,1 T
Dengan demikian, total anggaran OIKN tahun ini mencapai Rp14,4 triliun. Anggaran ini merupakan bagian dari total anggaran IKN sebesar Rp48,8 triliun untuk periode 2025–2029.
Ia menjelaskan bahwa anggaran OIKN sempat terancam dipotong lebih dari separuh akibat kebijakan penghematan yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.
Namun, setelah rapat terbatas pada 21 Januari, Presiden memutuskan untuk menyesuaikan anggaran OIKN agar tidak terkena pemotongan.
"Inpres Nomor 1 Tahun 2025 dibuat sebelum rapat terbatas IKN pada 21 Januari. Kami telah diminta untuk mengirim surat kepada Menteri Keuangan agar anggaran OIKN disesuaikan dengan keputusan Presiden, yaitu Rp6,3 triliun plus Rp8,1 triliun," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional