Suara.com - Presiden Prabowo Subianto disebut ingin membangun Sekolah Rakyat sebanyak 100 unit setiap tahun. Program tersebut menjadi tanggung jawab Kementerian Sosial yang dilakukan bersama-sama dengan kementerian/lembaga lainnya.
Rencana presiden itu diungkap oleh Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT) Achmad Riza Patria saat diskusi publik di kantornya. Dia mengungkapkan kalau Presiden meminta target 100 sekolah rakyat itu dimulai tahun ini juga.
"Kementerian Sosial itu dapat target bangun 100 sekolah rakyat. Presiden minta tahun ini juga harus siap 100 sekolah rakyat, boarding school," kata Riza saat dialog publik "Optimalisasi Pemberdayaan Peran Desa dalam Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan" di Kantor Kemendes PDTT di Jakarta, Kamis (6/3/2025).
Sekolah tersebut dikhususkan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem yang orangtuanya berpenghasilan rendah.
"Pak Prabowo tidak ingin lagi anak-anak tukang becak, anak-anak pemulung, anak-anak orang miskin yang tidak sekolah. Dia ingin disekolahkan. Tidak hanya SD, tapi SD, SMP, SMA, bahkan di asramakan, dikasih makan 3 hari sekali," ungkap Riza.
Diakui Riza, target 100 sekolah setiap tahun itu bukan perkara mudah.
"Tahun ini 100, setiap tahun harus 100. Kementerian Sosial pusing," ucapnya.
Meski demikian, Riza yang merupakan politikus Partai Gerindra ini enggan menjelaskan lebih lanjut terkait lokasi pengadaan 100 sekolah rakyat tersebut.
Sebelumnya, Menteri Sosial Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) menyebutkan kalau pengadaan Sekolah Rakyat akan bekerjasama lintas kementerian juga menggandeng pemerintah daerah provinsi serta kabupaten/kota. Program tersebut ditargetkan akan mulai dijalankan pada tahun ajaran baru 2025/2026.
Dia menegaskan kalau Sekolah Rakyat hanya untuk anak-anak dari kelompok miskin ekstrem.
"Intinya tahun ini mudah-mudahan pelaksanaan Sekolah Rakyat bisa dimulai. Pertama-tama ini utamanya untuk keluarga miskin ekstrem. Tujuan utama untuk memutus mata rantai kemiskinan dengan membuat sekolah yang dianggap strategis," kata Gus Ipul saat konferensi pers di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (5/3) lalu.
Pemerintah turut menunjuk mantan Menteri Pendidikan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode 2009-2014, Muhammad Nuh, sebagai ahli dalam tim formatur Sekolah Rakyat. Pada kesempatan yang sama, Nuh mengungkapkan kalau Sekolah Rakyat akan dibuat dengan kurikulum yang sedikit berbeda.
"Akan disiapkan guru-guru yang sangat khusus, kurikulum itu pun akan dikembangkan kurikulum khusus karena mereka boarding (asrama). Tentu kurikulum nasional plus," kata Nuh.
Selain sistem pendidikannya, Nuh menekankan pelaksanaan Sekolah Rakayat harus dipantau secara ketat, terutama dalam proses seleksi murid. Menurutnya, program tersebut harus tepat sasaran agar masyarakat bisa lepas dari kondisi miskin ekstrem.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Presiden Prabowo Kerahkan Militer usai WNI Ditembak Mati Polisi Malaysia
-
Dianggap Bakal Hidupkan Dwifungsi, Koalisi Masyarakat Sipil Desak Pemerintah dan DPR Setop Pembahasan Revisi UU TNI
-
Soroti Prabowo Ngamuk ke Koruptor, Eks Penyidik KPK: Bersih-bersih di Kementerian hingga BUMN Penting!
-
Marak Kasus Beras Dioplos, Johan Rosihan PKS: Cederai Semangat Swasembada Pangan Presiden Prabowo
-
Cari Tokoh Terbaik dari Luar dan Dalam Negeri, Danantara Segera Umumkan Struktur Pengelola dan Manajemen
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Polisi Pastikan Pengeroyokan Matel Hingga Tewas di Kalibata Pakai Tangan Kosong, Kok Bisa?
-
Ngeri! 4.000 Hektare Hutan IKN Rusak 'Dimakan' Tambang Liar, Basuki Tak Tinggal Diam
-
Bukan Rem Blong Tapi Ngantuk, Sopir Tabrak Siswa di Cilincing Resmi Tersangka
-
Prabowo Pastikan Anggaran Huntara dan Huntap Korban Bencana Sumatra Cair, Tapi...
-
Cak Imin Soroti Makanan di CFD: Tujuannya Sehat, Tapi Jualannya Nggak Ada yang Sehat
-
Geger Anak Bunuh Ibu Kandung di Medan, Pelaku Siswi SD Dikenal Ramah dan Berprestasi
-
Demi Jaga Warisan Leluhur, Begini Cara Suku Badui Merawat Hutan Lindung 3.100 Hektare
-
Harga Pangan Nasional Melemah, Cabai hingga Beras Kompak Turun
-
Waspada! Etomidate di Liquid Vape Resmi Narkotika, Salah Isap Terancam Penjara
-
Kantor Wapres Beres Akhir Tahun Ini, Gibran Sudah Bisa Ngantor di IKN Mulai 2026