Suara.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto menyebut kualitas udara di sekitar Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan masih aman. Ia menyebut jajarannya rutin melakukan pemantauan kualitas udara di sekitar fasilitas pengolahan sampah itu.
Warga kompleks perumahan Jakarta Garden City (JGC) yang berlokasi tak jauh dari RDF sempat melayangkan protes atas bau dan asap kotor yang keluar dari RDF. Mereka juga sempat menagih hasil pemantauan kualitas udara yang dilakukan Dinas LH.
"Dan dari hasil yang SPKU maupun dari hasil uji yang dilakukan oleh KSO itu aman. Di bawah baku mutu sebagai parameternya," ujar Asep di RDF Rorotan, Kamis (20/3/2025).
"SPKU dan dari kan KSO juga menyewa konsultan lingkungan untuk memantau kualitas udara di lokasi ini. Dan semua hasil parameternya itu di bawah baku mutu atau aman," lanjutnya.
Di satu sisi, Asep mengakui memang bau keluar dari RDF hingga ke permukiman warga. Hal ini disebabkan oleh sampah yang tertimbun lebih dari tiga hari di bunker RDF.
"Nah efeknya memang bau, bau itu memang tadi kemungkinan besar dari sampah yang masih tertimbul dalam bunker," ucapnya.
Sebagai solusi awal, Asep menyebut pihaknya akan memasang deodorizer dan back filter untuk mengurangi bau dan menjaga kualitas asap yang dikeluarkan cerobong RDF tetap aman.
"Jadi supaya memang asap yang keluar tidak lagi berwarna hitam tapi memang sudah putih dan sehat, jadi tidak mencemari," pungkasnya.
Reaksi Pramono
Baca Juga: Dar, Der, Dor...! Tembaki Aparat Pakai Petasan, Massa Tolak UU TNI Jebol Pagar DPR RI
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung sebelumnya mengaku sudah mengetahui alasan bau menyengat keluar dari fasilitas pengolahan sampah berteknologi Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan yang dikeluhkan warga. Hal ini ia ketahui usai mengunjungi RDF Rorotan pada hari ini.
Pramono mengatakan, RDF sudah menggunakan teknologi canggih dari Eropa. Seharusnya, persoalan bau yang menyeruak hingga ke permukiman warga sudah bisa diatasi.
"Kalau teknologi dari Eropa seharusnya dampak-dampak yang menjadi kekhawatiran warga itu tidak terjadi," ujar Pramono di RDF Rorotan, Kamis.
Meski demikian, Pramono menyebut bau tetap menyengat karena sampah yang ada di bunker RDF saat ini sudah tergolong lama hingga satu bulan. Padahal, seharusnya sampah yang diolah RDF berusia maksimal tiga hari.
"Secara teknis sampah yang digunakan itu harusnya sampah tiga hari paling lama sehingga sampah fresh. Ini sampahnya sudah ada yang lebih dari sebulan dan sebagainya," ucap Pramono.
"Sehingga inilah yang kemudian menimbulkan bakteri, bau, cerobong asap hitam, dan sebagainya," ungkapnya.
Oleh karena itu, ia meminta agar dipasang sejumlah alat yang bisa mencegah bau menyengat seperti deodorizer hingga back filter.
"Saya minta Kepala Dinas (LH) untuk dilaporkan dalam rapat dan nanti saya akan putuskan untuk koreksi terhadap itu," jelasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI, Asep Kuswantl menjelaskan pada saat masa uji coba ini, pihaknya telah mengirim 2.500 ton sampah sesuai kapasitas maksimal untuk diolah RDF Rorotan. Namun, hingga saat ini masih ada sekitar 700 sampai 800 ton yang tersimpan di bunker RDF Rorotan.
Akibatnya, sampah yang belum diolah ini semakin membusuk dan mengeluarkan bau menyengat.
"Jadi waktu kami kirimkan sampah sampai di bunker 2.500 ton, itu karena memang diharapkan bisa mengolah sampah hingga 2.500 ton," jelas Sarjoko.
Karena itu, ia mengaku akan mengosongkan bunker sampah RDF Rorotan sampai seluruh peralatan penghilang bau lengkap agar tak ada lagi keluhan warga untuk saat ini.
"Akhirnya tinggal sisa sekitar 700-800 ton dan itu akan kami keluarkan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Klaim Pakai Teknologi Eropa, Pramono Beberkan Alasan Bau Busuk Keluar dari RDF Rorotan
-
Warga Protes Karena Bau, Pramono Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
-
Bocah Keluhkan Bau Sampah RDF Rorotan hingga Tak Nafsu Makan, Pramono Mau Cek Langsung
-
Kasus Korupsi Lahan Rorotan, KPK Periksa Eks Dirut Perumda Sarana Jaya Yoory di Lapas Sukamiskin
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
8 Fakta Mengejutkan Tragedi Maulid Nabi di Ciomas, dari Teras Maut Hingga Jumlah Korban
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Bekukan Sementara MPR/DPR
-
Fathian Pujakesuma Ogah Gibran Naik Jadi Presiden Jika Prabowo Lengser
-
Bupati Bogor: Total Korban Majelis Ambruk 80 Orang Lebih
-
Fakta dan Mitos Gerhana Bulan yang Masih Hidup di Masyarakat Indonesia
-
Langit Maluku Utara Akan Menyala! Saksikan Gerhana Bulan Total Malam Ini
-
6 Fakta Menteri Kehutanan Main Domino Bareng Tersangka Perusakan Hutan
-
Link Live Streaming Gerhana Bulan dan Tata Cara Salat Gerhana
-
CEK FAKTA: Benarkah Jepang Gelar Aksi Demo untuk Dukung Indonesia?
-
Beda dari Anak Politisi Lain, Renny Sutiyoso Dicoret Ayah Sendiri saat Mau Nyaleg