Suara.com - Plt Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy menegaskan, bahwa stok pangan nasional menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah atau lebaran 2025 masih aman. Menurutnya, harga pangan juga menunjukkan angka yang relatif stabil.
Hal itu disampaikannya dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IV DPR terkait swasembada pangan dan ketersediaan pangan menjelang Idul Fitri, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/3/2024).
“Berdasarkan proyeksi neraca pangan Januari-Desember 2025 baik Januari-Maret 2025, update 21 Maret 2025 secara umum ketersediaan 13 komoditas pangan aman dan cukup memenuhi kebutuhan Idulfitri maupun hingga akhir Desember 2025,” kata Sarwo.
Selain itu, harga-harga pangan di pasaran juga masih terkendali, meski memang permintaan meningkat menjelang lebaran.
“Secara umum, harga pangan nasional menunjukkan angka yang stabil dan baik. Sesuai dengan harga acuan pembelian dan penjualan atau HAP dan harga eceran tertinggi atau HET. Beberapa harga komoditas di tingkat produsen masih di bawah HAP atau HPP, antara lain telur ayam ras atau livebird,” terangnya.
Menurutnya, stabilnya harga pangan nasional, tak terlepas dari upaya pemerintah melaksanakan gerakan pasar murah (GPM) Ramadan dan Idul Fitri 1446 hijriah.
“Dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan menjelang Idul Fitri 2025, kami berkolaborasi lintas sektor,” katanya.
“Gerakan Pangan Murah atau GPM Ramadhan dan Idul Fitri 2025 yang telah dilaksanakan sebanyak 1.480 kali di 51 kabupaten kota pada 14 provinsi,” sambungnya.
Sebelumnya, Bapanas menyatakan bahwa sebanyak 1.540 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah terjual di Operasi Pasar Pangan Murah yang diselenggarakan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga selama Ramadhan hingga Lebaran 2025.
Baca Juga: Prabowo Telepon Mentan Amran Malam-malam, Tanya Harga Pangan Ketimbang Saham
Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy dalam Rapat Dengar Pendapat terkait Swasembada Pangan dan Ketersediaan Pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025 bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin mengatakan bahwa secara keseluruhan Operasi Pasar Pangan Murah telah menjual 2.731 ton sejumlah komoditas pangan pokok di seluruh Indonesia.
"Dapat kami laporkan Operasi Pasar Pangan Murah 2025 sesuai dengan arahan Bapak Presiden per tanggal 21 Maret 2025 ini telah terjual 2.731 ton berbagai komoditas pangan di 3.159 outlet, beras SPHP menjadi komoditas dengan tingkat penjualan tertinggi yaitu 1.540 ton," kata Sarwo.
Dia menyampaikan bahwa dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan menjelang Idul Fitri 2025, pihaknya berkolaborasi lintas sektor dengan berbagai pemangku kepentingan melakukan beberapa rencana aksi pengendalian harga pangan.
Ia menyebutkan, salah satu rencana aksi yang dilakukan adalah Gerakan Pangan Murah (GPM) Ramadhan dan Idul Fitri 2025 yang telah dilaksanakan sebanyak 1.480 kali di 51 kabupaten/kota pada 14 provinsi.
"Sedangkan realisasi GPM dari 1 Januari hingga 21 Maret 2025 telah dilaksanakan sebanyak 2.384 kali di 478 kabupaten/kota pada 37 provinsi," ucapnya.
Instruksi Mendagri Jelang Idulftri
Berita Terkait
-
Prabowo Telepon Mentan Amran Malam-malam, Tanya Harga Pangan Ketimbang Saham
-
Tiga BUMN Merubah Bisnis dari Konstruksi ke Pangan
-
Lonjakan Harga Pangan di Ramadan 2025: Siapa yang Paling Dirugikan?
-
Beras Impor di Gudang Bulog Banyak Kutu, Masih Layak Konsumsi?
-
Sri Mulyani Klaim Harga Pangan Sangat Stabil saat Ramadan dan Lebaran
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan