Suara.com - Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah lulusan Universitas Padjajaran Mega Febrianora, SpJP(K) mengatakan.
Terdapat beberapa kategori pasien jantung yang sebaiknya tidak naik pesawat, termasuk untuk perjalanan mudik.
Secara garis besar, pasien-pasien dengan kondisi kesehatan jantung yang masih akut artinya belum stabil.
"Belum direkomendasikan seperti pasien yang habis serangan jantung dalam dua minggu terakhir itu jangan dulu karena jika sudah dipasang ring dan dibuka sumbatan pembuluh arah sudah secara sempurna atau belum,” ujar dokter Mega dalam webinar yang dipantau dari Jakarta, Rabu 26 Maret 2025.
Pasalnya, jika pasien dengan pembuluh darah yang sumbatannya belum terbuka, dikhawatirkan nanti terjadi serangan di pesawat terbang dan pasien butuh tindakan segera, sementara di pesawat tidak memiliki dokter siaga.
Kondisi ini pun disarankan pasien yang memiliki riwayat penyakit jantung 2 minggu terakhir agar tidak bepergian dan menunggu kondisi stabil atau menunggu hingga sumbatan terbuka sempurna.
Kemudian pasien yang telah melakukan pembedahan jantung atau tindakan terkait katup jantung dalam waktu tiga minggu terakhir.
Juga sebaiknya tidak melakukan perjalanan dengan pesawat karena tengah membutuhkan kondisi kesehatan yang stabil.
Kondisi pasien yang gagal jantung dalam kondisi berat yakni pasien yang hanya istirahat saja mengalami sesak napas.
Baca Juga: Pelindo Berangkatkan Ribuan Pemudik dari Tanjung Priok
Juga tidak disarankan dan harusnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Lebih lanjut, pasien dengan gangguan irama jantung aritmia yang tidak atau belum diterapi juga sebaiknya menghindari menggunakan pesawat terbang.
Pasien dengan sindrom eisenmenger yakni pasien yang mengalami kelainan jantung bawaan juga tidak direkomendasikan naik pesawat karena dipastikan akan ada gangguan pernapasan.
“Secara garis besar adalah pasien dengan kondisi jantung yang akut atau yang baru yang belum selesai penanganannya itu kita tidak rekomendasikan jangankan naik pesawat, sebenarnya belum direkomendasikan untuk pulang atau harus tinggal dulu di rumah sakit sampai dengan kondisinya membaik,” katanya.
Mega juga menyarankan bila pasien yang memang belum pulih total dan masih dirawat di rumah sakit untuk tidak memaksakan diri keluar dari rumah sakit.
Termasuk saat menjelang lebaran. Hal ini untuk menghindari penurunan kondisi kesehatan pasien.
Jumlah Penumpang Pesawat
PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) selaku pengelola utama 37 bandara di Indonesia mencatat.
Bahwa jumlah angkutan penumpang penerbangan masa mudik Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi telah menyentuh angka 2,17 juta.
Angka pergerakan penumpang pesawat tersebut didapat dari bandara-bandara Angkasa Pura Indonesia selama lima hari penyelenggaraan angkutan Lebaran atau pada 21 sampai 25 Maret 2025.
"Jumlah penumpang pesawat di bandara-bandara InJourney Airports secara kumulatif mencapai 2,17 juta penumpang atau naik sekitar 7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 2,02 juta penumpang," kata Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi melalui keterangan tertulis diterima di Tangerang, Banten, Rabu 26 Maret 2025.
Ia mengatakan, dari jumlah 2,17 juta itu didapat atas pergerakan lalu lintas penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang sebanyak 719 ribu penumpang.
I Gusti Ngurah Rai Bali sebanyak 278 ribu penumpang, Juanda Surabaya sebanyak 192 ribu penumpang, Sultan Hasanuddin Makassar sebanyak 136 ribu penumpang, dan Kualanamu Deli Serdang 98 ribu penumpang.
"Kebijakan WFA (work from anywhere) yang diterapkan sejumlah instansi juga sangat membantu penyebaran keberangkatan pemudik," katanya.
Menurut dia, untuk di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara tersibuk di Indonesia terdapat lonjakan penumpang pesawat pada angkutan Lebaran ini, sejalan dengan program rebalancing.
"Melalui program ini sejumlah maskapai berangkat operasional dari satu terminal ke terminal lainnya untuk optimalisasi kapasitas Terminal 1, 2 dan 3, sehingga dapat melayani penumpang dengan baik," katanya.
Selama tanggal 21 sampai dengan 25 Maret, jumlah pergerakan pesawat mencapai 16.972 penerbangan atau naik tipis 0,2 persen dibandingkan dengan sebelumnya.
Pada periode ke lima hari angkutan lebaran ini, jumlah penerbangan tambahan (extra flight) yang telah dioperasikan maskapai di bandara InJourney Airports mencapai 329 extra flight.
"Pada angkutan Lebaran tahun ini, maskapai jarang sekali melakukan retiming (perubahan waktu penerbangan), sehingga membantu penanganan penumpang di tengah peak season, di mana dalam 5 hari angkutan Lebaran sudah ada 339 extra flight yang dioperasikan" ujar dia.
Dalam hal ini, untuk mendukung kelancaran angkutan Lebaran Injourney telah meluncurkan sejumlah program pelayanan di bandara-bandara yang ada di bawah pengelolaannya.
Pada Angkutan Lebaran 2025, bandara-bandara InJourney Airports menjalankan program aktivasi yang mencakup, antara lain Look & Feel Ambience, On Ground Activation, Online Activation dan Tenant Activation & Promotion.
Implementasi dari Look & Feel Ambience, di antaranya adalah para staf bandara menggunakan busana bertema Ramadhan dan Idul Fitri.
Serta memastikan kebersihan seluruh tempat ibadah beserta perlengkapan ibadah yang ada di bandara.
Kemudian, On Ground Activation menampilkan pertunjukan musik, pertunjukan tari, pameran karya seni dan fashion show Muslim di sejumlah bandara.
Selain itu, juga dilakukan pembagian takjil kepada penumpang pesawat, pemberian suvenir.
Dalam waktu dekat juga akan dibuka Posko Mudik Bersama BUMN 2025 di sejumlah bandara, yakni Halim Perdanakusuma Jakarta.
Soekarno-Hatta Tangerang, Ahmad Yani Semarang, Juanda Surabaya, SAMS Balikpapan, Sultan Hasanuddin Makassar, I Gusti Ngurah Rai Bali, dan Bandara Internasional Yogyakarta, pembukaan Posko Mudik Bersama BUMN 2025.
"Posko mudik bersama ini merupakan kolaborasi InJourney Airports dengan BUMN lainnya untuk menghadirkan pelayanan bagi para pemudik mulai dari cek kesehatan gratis, pembagian obat gratis, buka puasa, hingga penyediaan area ruang kerja," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Viral Korban Kecelakaan Diduga Ditolak Puskesmas, Dibiarkan Tergeletak di Teras
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM
-
Detik-detik Artis Keturunan Indonesia Ardell Aryana Disandera Tentara Israel saat Live TikTok
-
Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap
-
Ngeri! Jakarta Masuk 5 Besar Kota dengan Udara Terburuk di Dunia
-
Buka Suara soal Kasus Puluhan Siswa SD Keracunan MBG di Jaktim, DKPKP DKI Bilang Begini
-
Cuaca Hari Ini: Waspada Badai, Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 4 Oktober 2025: Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi
-
Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN