- Erick Thohir
- Muliaman D Hadad
- Para Menteri Koordinator
- Prasetyo Hadi
- Sri Mulyani Indrawati
Dewan Pengarah
- Joko Widodo
- Susilo Bambang Yudhoyono
Dewan Penasihat
- Mantan Wapres
- Ray Dalio
- Helman Sitohang
- Jefrey Sachs
- F Chapman Taylor
- Thaksin Shinawatra
Komite Pengawasan dan Akuntabilitas
- Ketua PPATK
- Ketua KPK
- Ketua BPK
- Ketua BPKP
- Kapolri
- Jaksa Agung
Managing Director
- Managing Director Legal: Robertus Bilitea
- Managing Director Risk and Sustainability: Lieng Seng Wee
- Managing Director Finance: Arief Budiman
- Managing Director Treasury: Ali Setiawan
- Managing Director Global Relation and Governance: Mohammad Al Arief
- Managing Director Stakeholder Management: Rohan Hafas
- Managing Director Internal Audit: Ahmad Hidayat
- Managing Director Human Resource: Sanjay Bharwani
- Managing Director/Chief Economist: Reza Siregar
- Managing Director Head of Office: Ivy Santoso
- Risk Commite: John Prasetio
- Investment and Portofolio Commite: Yup Kim
Managing Direktor Holding Operasional
- Managing Director: Agus Dwi Handaya
- Managing Director: Febriany Eddy
- Managing Direcktor: Riko Banardi
Managing Direkctor Holding Investasi
- Managing Director Finance: Djamal Attamimi
- Managing Director Legal: Bano Daru Adji
- Managing Director Investment: Stefanus Ade Hadiwidjaja
Alasan Jokowi-SBY Jadi Dewan Pengarah
Dalam pengumuman itu ada dua nama mantan Presiden RI yang masuk dalam struktur kepengurusan.
Dua nama itu yaitu, Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut Rosan, penunjukukan Jokowi dan SBY telah disetuji oleh Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Prabowo Bawa Kabar Baik, Sebut Qatar Akan Investasi ke Danantara Sekitar Rp 33 Triliun
"Kemudian dilanjutkan oleh di Dewan Pengarah, ini memang kami meminta dan Alhamdulillah saat ini sudah disetujui, ada Bapak Joko Widodo dan juga Bapak Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Dewan Pengarah," ujar Rosan dalam konferensi pers di Financial Hall Graha CIMB Niaga, Jakarta, Senin (24/3/2025).
Menurut Rosan, dua sosok mantan presiden itu diperlukan, karena pengalamannya memimpin negara hingga 10 tahun.
"Karena dengan pengalaman beliau selama 10 tahun dan 10 tahun memimpin negara ini tentunya akan memberikan kontribusi yang sangat positif terhadap jalannya Danantara ke depannya," ucap dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Wagub Sumut Apresiasi Bantuan Korban Banjir dan Longsor dari Pemprov Bengkulu
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh