Suara.com - Sejumlah Anggota DPR RI dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendatangi Mahkamah Pidana Internasional atau International Criminal Court (ICC), Den Haag Belanda.
Kedatangan para anggota dewan tersebut demi memberikan dukungan kepada ICC untuk segera menangkap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant atas kejahatan genosida dan perang terhadap warga Palestina.
Dukungan itu sebagai tindak lanjut atas putusan ICC pada 21 November 2024 yang menerbitkan surat penangkapan terhadap Netanyahu dan Gallant.
"Ini merupakan amanah dan tugas kemanusiaan dan visi penyelamatan peradaban bagi kami hadir dan dapat diterima di Mahkamah Pidana Internasional ini," kata Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HWN) lewat keterangannya yang dikutip Suara.com pada Sabtu (19/4/2025).
Kunjungan itu dilaksanakan HNW dan Anggota DPR RI Tifatul Sembiring, serta anggota dewan lainnya pada Kamis (17/4/2025) lalu.
Saat diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya, HWN menegaskan dirinya datang bukan hanya sebagai wakil ketua MPR, melainkan sebagai representasi bagi pihak-pihak yang menentang keras kejahatan kemanusian yang dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina.
Kedatangan mereka juga disebutnya untuk menguatkan sikap resmi Indonesia seperti disampaikan Kementerian Luar Negeri RI pada 23 November 2024 yang secara terbuka mendukung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang telah mengambil langkah berani untuk menyelidiki kejahatan kemanusian yang terjadi di Gaza, Palestina.
"Termasuk potensi kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan yang paling serius, kejahatan genosida yang dilakukan oleh pihak Israel," tegasnya.
HNW juga meminta agar ICC bersikap tegas. Tidak seperti selama ini dituduhkan--yang tak berani menindak negara pelaku kejahatan manusia yang berafiliasi dengan Barat.
Baca Juga: Gaza Terancam Terbelah: Netanyahu Umumkan Rencana Koridor Militer Kontroversial
"Oleh karena itu, kasus ini menjadi ujian untuk membuktikan bahwa tuduhan tersebut salah, sehingga membuat negara-negara yang belum meratifikasi Statuta Roma – seperti Indonesia – dapat mempertimbangkan kembali di masa mendatang setelah melihat efektivitas dari keberadaan Mahkamah ini,” tegasnya.
HNW dan rombongan pun menegaskan, penangkapan terhadap Netanyahu semakin mendesak, karena jumlah korban jiwa yang semakin bertambah setiap waktu.
"Bahkan, bila dibandingkan dengan penangkapan yang telah dilakukan terhadap mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte atas perintah Mahkamah Pidana Internasional, penangkapan terhadap Netanyahu menjadi lebih urgen," katanya.
"Korban jiwa akibat perang narkoba yang dinilai melanggar HAM di era Duterte sebanyak 6 ribuan korban, sedangkan korban genosida di Gaza sudah lebih dari 51 ribu korban, jumlah yang jauh lebih besar dari korban Duterte,” tegasnya.
Sebelumnya saat Ketua DPR RI, Puan Maharani, menghadiri rapat kelompok parlemen yang mendukung Palestina atau The Group of Parliaments in support of Palestine di Istanbul, Turki, Jumat (18/4/2025) sore waktu setempat.
Dalam forum itu, Puan menyatakan tegas menolak upaya pemindahan atau relokasi warga Gaza dari Palestina. Sebab, hal itu sama dengan mendukung upaya Israel mengusir warga Gaza.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Septian Seto Kupas Masalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Bukan Jebakan Utang, Tapi...
-
Skandal Jet Pribadi Pimpinan KPU RI, KPK: Kami Siap Pelajari Putusan DKPP
-
Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, Fadli Zon ke Generasi Muda: Kalian Penentu Sejarah
-
Skandal Makan Bergizi Gratis? BGN Stop Operasi Ratusan Dapur, Unggah Foto dan Video Jadi Wajib!
-
Tragis! Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung, Sempat Terserempet Motor
-
Ciliwung Meluap usai Hujan Deras, 20 RT di Jakarta Terendam Banjir
-
Karen Agustiawan Sebut Pemerintah Lempar Tanggung Jawab ke Pertamina soal Sewa Tangki BBM
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Hujan Hingga Malam Hari
-
Kemenko PMK Kembangkan Sistem Berbasis AI untuk Pantau Layanan Anak Usia Dini
-
Revisi UU Penyiaran Disorot, Ahli: Era Digital Butuh Regulasi Waras dan KPI yang Kuat!