Suara.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mendapat berbagai ancaman dari luar.
Meskipun tak sepele ancamannya, seperti diculik hingga dibunuh, namun Dedi Mulyadi mengaku biasa saja.
Menurut Dedi Mulyadi, berbagai macam ancaman yang muncul tersebut adalah bagian dari risiko dirinya sebagai seorang pemimpin.
“Iya kalau saya sih sudah sejak jadi Bupati sudah terbiasa diancam dibunuh, diancam diculik, diancam apapun,” ujar Dedi Mulyadi, dikutip dari youtubenya, Kamis (24/4/25).
“Itukan bagian dari dinamika risiko seorang pemimpin,” pria berjuluk Kang Dedi Mulyadi itu.
Bahkan, Dedi Mulyadi mengakui jika dirinya tidak membutuhkan pengamanan yang lebih ketat untuk menjaganya.
Dedi Mulyadi percaya diri bahwa warga Jawa Barat pasti akan membantu melindunginya.
“Enggak lah saya biasa aja, saya mempercayakan diri bahwa Rakyat Jawa Barat melindungi saya,” seru Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi mempercayakan keselamatannya pada seluruh ajudan maupun tim pengamanan dari Polda Jawa Barat yang selama ini sudah menjaganya.
Baca Juga: Bertemu Tukang Kerupuk Tuna Netra, Dedi Mulyadi Beli Dagangannya Rp 400 ribu
“Saya mempercayakan diri juga ajudan, atau tim pengamanan dari Polda Jabar yang selama ini nempel disaya sudah relative cukup,” terangnya.
Menurut Dedi, ancaman-ancaman yang ada itu datang lantaran ada beberapa langkah dianggap merugikan.
Sehingga, orang yang tidak suka tentu akan bereaksi dengan mengeluarkan berbagai macam ancaman.
“Kalau pemimpinnya banyak melakukan langkah-langkah yang dianggap merugikan beberapa pihak ya pasti ada orang yang tidak suka,” sebutnya.
“Orang tidak suka itu bisa jadi ada 2, 1 serius yang 1 iseng,” tandasnya.
Sementara itu, untuk menindaklanjuti ancaman yang terus datang pada dirinya, Dedi Mulyadi mengaku akan mengkaji terlebih dahulu.
Pihaknya akan mempertimbangkan, apakah ancaman tersebut akan dibiarkan saja ataukah akan dilaporkan dengan pihak berwajib.
“Nanti saya mau kajilah apa yang harus saya lakukan terhadap ancaman-ancaman seperti ini. Apakah harus lapor, atau tidak dilaporkan, nanti saya pelajari dulu untung dan ruginya,” jelasnya.
Meski mendapatkan berbagai macam ancaman, Dedi mengaku jika ancaman tersebut tidak berpengaruh sama sekali dengan kinerjanya.
Ia bahkan tidak merasa terganggu ataupun takut, Dedi tetap enjoy menjalani aktifitasnya setiap hari turun ke lapangan melihat situasi yang ada.
“Saya itu nggak akan terpengaruh oleh ancaman-ancaman siapapun, saya akan terus tegak lurus bekerja, menurunkan atau bila perlu Jawa Barat anti premanisme,” tandasnya.
Ancaman Pembunuhan
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi sebelumnya mendapatkan ancaman pembunuhan Ketika dirinya melakukan siaran langsung melalui akun youtubenya.
Ancaman pembunuhan itu disampaikan oleh salah seorang warganet dengan nama pengguna ‘Wowo dan Dedi Mulyadi orang sesat’.
Tulisan bernada ancaman ini disampaikan oleh akun tersebut melalui komentar live chat pada Senin (21/4/25).
Akun tersebut juga menuliskan kalimat ancaman, seperti akan melukai Dedi dan anaknya, sekaligus melakukan aksi pengeboman.
“Tunggu saja nanti dua bulan lagi saya bener-bener gak main-main, saya akan melakukan aksi teror kepada Anda dan sekarang saya lagi melakukan proses membuat bom rakitan yang saya isi dengan paku,” tulis akun itu.
Belum ada Laporan
Hingga kini, Dedi Mulyadi belum melaporkan dugaan ancaman pembunuhan yang diterimanya melalui sebuah akun di komentar Live Chat YouTube pada Senin (21/4/2025).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Hendra Rohmawan, mengungkapkan bahwa belum ada laporan resmi yang masuk, baik dari Dedi Mulyadi maupun pihak lainnya.
"Belum ada laporan resmi demikian juga dari khusus beliau," ujarnya dalam pesan singkat pada Selasa (22/4/2025).
Meskipun Dedi Mulyadi belum mengambil langkah hukum, Polda Jabar telah melakukan monitoring terkait dugaan ancaman tersebut.
"Polda Jabar melalui Direktorat Cyber telah melakukan koordinasi dan monitoring terhadap ancaman ini," kata Hendra.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Isu Pembabatan Mangrove untuk Rumah Pribadi Mencuat, Komisi IV DPR Desak Investigasi Pemerintah
-
Menkes Sesalkan Kematian Ibu Hamil di Papua, Janji Perbaikan Layanan Kesehatan Agar Tak Terulang
-
Danau Maninjau Sumbar Diserbu Longsor dan Banjir Bandang: Akses Jalan Amblas, Banyak Rumah Tersapu!
-
Terungkap! Rangkaian Kekejaman Alex, Bocah Alvaro Kiano Dibekap Handuk, Dicekik, Jasad Dibuang
-
Kronologi Brutal Legislator DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Kafe hingga Retina Korban Rusak
-
Perempuan Jadi Pilar Utama Ketahanan Keluarga ASN, Pesan Penting dari Akhmad Wiyagus
-
TelkomGroup Fokus Lakukan Pemulihan Layanan Infrastruktur Terdampak Bencana di Sumatra Utara - Aceh
-
Provinsi Maluku Mampu Jaga Angka Inflasi Tetap Terkendali, Mendagri Berikan Apresiasi
-
KPK Beberkan 12 Dosa Ira Puspadewi di Kasus ASDP, Meski Dapat Rehabilitasi Prabowo
-
86 Korban Ledakan SMAN 72 Dapat Perlindungan LPSK, Namun Restitusi Tak Berlaku bagi Pelaku Anak