Suara.com - Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) pada hari ini. Seruan agar buruh tidak terjebak dalam aksi demonstrasi yang berujung kericuhan kembali digaungkan.
Pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, menekankan bahwa unjuk rasa seharusnya menjadi wadah menyampaikan tuntutan secara santun dan terukur.
"Penting itu sekarang diedukasi kepada para pendemo bahwa tujuan demo itu adalah untuk menyampaikan aspirasi. Bukan untuk berlaku anarkis. Tentu sesuai dengan aturan yang ada, patuhi aturan yang sudah ditetapkan terkait demo," kata Trubus kepada Suara.com, dihubungi Rabu (30/4/2025).
Ia menekankan, penyampaian aspirasi harus menjunjung etika dan tidak boleh disertai ujaran kebencian, fitnah, atau hoaks yang justru bisa mencoreng gerakan buruh itu sendiri.
Selama mereka menggelar demonstrasi juga jangan sampai terjadi provokasi, sehingga dengan begitu demokrasi yang terjalin tetap santun.
Trubus juga menyoroti soal pentingnya menjaga waktu dan ruang demonstrasi agar tidak merugikan masyarakat umum. Ia menyebut, kekecewaan publik kerap muncul ketika demo berlangsung terlalu lama dan mengganggu aktivitas warga.
"Demo itu jangan merugikan publik, jangan merugikan masyarakat. Fokus aja di situ (tuntutan)," kata dia.
"Waktunya dibatasi, jangan sampai malam, nggak pulang-pulang, sampai di luar jam yang ditentukan. Itu yang sering jadi masalah dan mengganggu masyarakat juga. Masyarakat memang kadang-kadang jengkel juga," Trubus menambahkan.
Menurutnya, demo buruh akan lebih efektif jika berjalan dalam batas waktu yang wajar, berlangsung tertib, dan fokus pada isu utama seperti kenaikan upah minimum atau jaminan sosial ketenagakerjaan, tanpa embel-embel politis.
Baca Juga: Dalam Rangka May Day, DPR Bakal Beri Hadiah untuk Para Buruh: UU PPRT Bakal Segera Dibahas
“Kalau mereka tidak dimanfaatkan untuk kepentingan politik, sebenarnya ya fine-fine aja. Karena menyampaikan aspirasi itu kan kebutuhan bersama, bukan ego sektoral,” ujar Trubus.
Menurut Trubus, agar aspirasi buruh bisa didengar pemerintah, dibutuhkan pendekatan yang lebih strategis dan komunikatif. Salah satunya, dengan melibatkan orang-orang yang memiliki kemampuan negosiasi dan lobi.
"Jadi ketika menyusun aspirasi itu benar, terstruktur, mungkin ya singkat, padat, masuk tujuannya apa. Kemudian jangan ditunggangi warna-warna politik, misalnya kalau memang menuntut UMP naik tahun ini, ya dikemukan aja argumentasinya yang jelas seperti apa. Jangan kemudian ini terlalu politis," pungkasnya.
Prabowo Akan Hadir
Terpisah, Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang digelar Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di kawasan Monas, Jakarta, pada Kamis (1/5/2025).
Hal itu disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi sekaligus Juru Bicara Presiden Prabowo Subianto.
Berita Terkait
-
Prabowo Bakal Ikutan May Day, Buruh Ditantang Ajukan Tuntutan Sesuai Kondisi Zaman, Apa Saja?
-
Tak Cuma Hadir di May Day, Prabowo Bakal Pidato di Depan Massa Buruh Besok
-
Dasco Singgung soal Indonesia Gelap saat Temui Buruh: Indonesia Itu Masa Depannya Terang
-
Dalam Rangka May Day, DPR Bakal Beri Hadiah untuk Para Buruh: UU PPRT Bakal Segera Dibahas
-
Sehari Jelang May Day, Sejumlah Pentolan Buruh Temui Dasco hingga Seskab Teddy, Bahas Apa?
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung