Suara.com - Kekisruhan konser band pop rock asal Korea Selatan (Korsel) Day6 di Jakarta akhir pekan lalu turut disorot oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Promotor acara, Mecima Pro, dipanggil Kemenpar untuk audiensi bersama Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) serta Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI).
Deputi Bidang Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenpar, Vinsensius Jemadu menyampaikan bahwa audiensi itu diperlukan untuk memastikan proses jalannya konser.
"Kami akan memastikan segala prosesnya berjalan dengan baik," kata Vinsen dalam keterangannya, ditulisnya Kamis 8 Mei 2025.
Dia menambahkan bahwa Kemenpar berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan bagi para pelaku industri even agar dapat mengembangkan ekosistem konser musik yang berkualitas di tanah air.
Hal itu bertujuan guna mendorong peningkatan kualitas penyelenggaraan konser, fasilitas, infrastruktur pendukung, hingga kesiapan sumber daya manusia (SDM) dalam meningkatkan reputasi penyelenggaraan pentas pertunjukan berskala internasional.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana juga menekankan bahwa pelaksanaan acara yang baik dapat memberikan dampak luas bagi seluruh pihak.
"Event sebagai bagian penting dari lingkup pariwisata memiliki peranan besar dalam memajukan perekonomian nasional, melalui pergerakan wisatawan, pembukaan lapangan kerja, dan multiplier ekonomi yang membuat dampaknya dirasakan masyarakat luas," ujar Widiyanti.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditjen PKTN) memanggil promotor konser Mecimapro, PT Global Tiket Network (tiket.com), dan Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) terkait dengan pengaduan konsumen terhadap pembelian tiket konser Day6 '3rd World Tour Forever Young'.
Baca Juga: Mecima Pro Minta Maaf Atas Kontroversi Konser Day6 di Stadion Madya GBK, Janji Bakal Berbenah Diri
Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Moga Simatupang mengatakan bahwa Kemendag menindaklanjuti pengaduan konsumen, khususnya, pembeli tiket konser musik Day6 yang merasa dirugikan.
"Kami telah bertemu dan meminta klarifikasi Mecimapro selaku penyelenggara konser musik tersebut dan tiket.com selaku penjual tiket. Langkah ini diambil sebagai peningkatan perlindungan konsumen sebagai wujud kehadiran pemerintah dalam melindungi konsumen Indonesia," ujar Moga seperti dilansir Antara, Rabu 7 Mei 2025.
Berdasarkan catatan Direktorat Pemberdayaan Konsumen Ditjen PKTN, pembeli tiket konser Day6 melayangkan sejumlah aduan, seperti masalah pengembalian dana (refund) serta kepindahan lokasi konser yang berimbas pada pengaturan kursi dan persiapan akomodasi.
Moga menekankan bahwa pihaknya akan mengawal proses pengembalian dana tiket konser tersebut dan akan melakukan pembinaan serta pengawasan terhadap pelaku usaha untuk menjamin dipenuhinya hak dan kewajiban konsumen.
Pelaku usaha yang terlibat diharapkan selalu mematuhi regulasi yang berlaku dan berupaya semaksimal mungkin untuk tanggap menyelesaikan pengaduan konsumen.
Direktur Mecimapro Fransiska Melani menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk segera mempercepat pengembalian dana konsumen paling lambat akhir Mei 2025.
Hingga saat ini, ia mengemukakan bahwa progres pengembalian dana sudah mencapai kurang lebih 30 hingga 40 persen dari seluruh tiket yang terjual.
Mecimapro memerlukan waktu untuk menganalisis data konsumen yang mengajukan pengembalian dengan yang memilih membatalkan pengajuan dana atau tetap menonton konser.
Untuk diketahui Day6 menggelar konser di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu 3 Mei 2025 lalu.
Namun beberapa masalah muncul menjelang konser hingga mendapat banyak sorotan publik, terutama penggemar Day6.
Salah satu yang menjadi sorotan karena pihak promotor memindahkan lokasi konser secara sepihak.
Pemindahan lokasi konser dari Jakarta International Stadium (JIS) ke Stadion Madya yang dilakukan oleh promotor tidak disertai penyesuaian harga tiket. Padahal, kapasitas Stadion Madya lebih kecil dibandingkan JIS.
Sebaliknya, seating plan penonton mengalami perubahan di beberapa kelas tanpa ada opsi pengembalian dana atau refund bagi mereka yang merasa dirugikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
127 Hektar Lahan Jagung Dipanen, Begini Strategi Polda Riau
-
GKR Hemas Pastikan Program Ketahanan Pangan Berdampak Nyata untuk Rakyat
-
Korban Keracunan MBG Tembus 5.000, DPR Bongkar Dugaan Kelalaian Dapur: Sejak Awal Sudah Disampaikan
-
5 Fakta di Balik Rencana Shell Jual Ratusan SPBU di Indonesia
-
Hanyut 15 Km usai Loncat dari Jembatan Badami Karawang, Mayat Fadli Tersangkut Eceng Gondok
-
PBB Beberkan Data Mengerikan Serangan Israel, Tiap 8 Menit Jatuhkan Satu Bom di Gaza
-
Pidato Benjamin Netanyahu di PBB Disiarkan Pakai 'Toa' di Gaza, Warga Malah Tak Dengar Apa-apa
-
Nekat! Gasak HP ASN, Detik-detik 2 Pencopet Beraksi saat Pramono-Rano Karno Tiba di Acara Abang None
-
WNI di Jepang Bobol Toko Mewah, Gasak Barang Rp 930 Juta
-
Pasutri Koruptor, Suami Eks Walkot Semarang Mbak Ita Hadiri Pesta Pernikahan Anak, Kok Bisa?