Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Jawa Tengah resmi dipimpin Sakti Wahyu Trenggono.
Penetapan tersebut disahkan dalam Musyawaran Wilayah DPW PAN Jateng yang berlangsung di Hotel Sahid Jaya, Solo pada Minggu 11 Mei 2025.
Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut dipilih secara aklamasi tanpa hadir dalam musyawarah tersebut.
"Alhamdulillah, sudah diputuskaan tadi Bapak Sakti Wahyu Trenggono itu menjadi Ketua DPW (PAN Jateng)," ujar Ketua Badan Sosial DPP PAN, Bakri kepada awak media, Minggu 11 Mei 2025.
Dalam proses pemilihannya, Trenggono dipilih seluruh kader yang menghadiri muswil baik dilakukan secara daring maupun yang hadir langsung dalam agenda partai tersebut.
"Sudah aklamasi, musyawarah mufakat. Tadi semua pada angkat tangan semua, pada setuju," kata Bakri.
Bakri mengemukakan bahwa nantinya Trenggono akan menyusukan Kepengurusan DPW PAN Jateng yang akan dibantu oleh anggota formatur lainnya.
"Didampingi oleh saya sendiri dan teman-teman kita dari DPW," katanya.
Menurut Bakri, Trenggono bukan sosok baru di dalam struktur organisasi PAN.
Trenggono disebut Bakri, pernah menjabat sebagai bendahara partai berlambang matahari tersebut pada 2003.
Bahkan saat ini, Trenggono memegang jabatan Wakil Ketua Umum PAN mendampingi Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.
"Beliau itu bukan lagi orang asing di PAN, udah lama," ucap Bakri.
Untuk diketahui, Sakti Wahyu Trenggono pernah menjabat menteri di era Presiden ketujuh Joko Widodo.
Saat ini, ia juga menjabat sebagai menteri pada masa Pemerintahan Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Sakti Wahyu Trenggono menjadi Wakil Menteri Pertahanan mendampingi Prabowo di Kabinet Presiden Jokowi.
Profil Saktu Wahyu Trenggono
Pria kelahiran Semarang 3 November 1962 ini merupakan Alumnus Program Profesi Insinyur, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2020.
Trenggono menamatkan gelar kesarjanaannya dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1986.
Ia kemudian mulai meniti karirnya sebagai Management Trainee pada tahun 1988. Selama 6 bulan, Trenggono mendapatkan pelatihan mengenai dunia bisnis.
Trenggono juga turut aktif berjaringan dengan lembaga konsultan dunia yakni, Boston Consulting Group (BSG).
Setelah 11 tahun berkarier di Astra, Trenggono akhirnya memutuskan terjun ke dunia usaha koperasi.
Kala itu, Trenggono mendapat kepercayaan untuk menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Induk Koperasi Unit Desa (INKUD).
Pada tahun 1998 Trenggono menjajal bisnis baru pada bidang kayu. Namun bisnisnya terganggu dikarenakan Indonesia sedang krisis ekonomi.
Trenggono kemudian mendirikan PT Solusindo Kreasi Pratama dan PT Tower Bersama Infrastruktur.
Ia kemudian dikenal sebagai pengusaha besar bidang telekomunikasi dan dikenal publik sebagai 'Raja Menara'.
Tak perlu waktu lama bagi Trenggono yang kemudian dipercaya menjadi Direktur Utama PT Solusindo Kreasi Pratama.
Saat menjabat sebagai direktur utama, ia meraih kesuksesan dengan berdirinya 14.000 tower telekomunikasi.
Trenggono juga berhasil melanjutkan studinya di Manajemen ITB dan lulus pada tahun 2006.
Selain berkuliah, Trenggono juga turut mendapatkan kepercayaan dengan menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengembangan Infrastruktur Menara Komunikasi pada tahun 2005-2016.
Trenggono memberikan kontribusinya dengan mendirikan Asosiasi Penyedia Menara Telekomunikasi Indonesia (ASPMITEL).
Ia semakin berkiprah baik hingga membuatnya dikenal publik sebagai orang pertama yang bermain cloud melalui Indonesia Cloud.
Pada tahun 2009, Trenggono terjun ke dunia politik hingga akhirnya bergabung dengan PAN.
Kemudian pada tahun 2019, Trenggono mendapat kepercayaan sebagai Wakil Menteri Pertahanan mendampingi Prabowo Subianto.
Pada tahun yang sama, Trenggono digeser posisinya dari Wamenhan menjadi Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Hingga kini Trenggono masih mendapat kepercayaan Presiden Prabowo Subianto menduduki jabatan tersebut.
Berita Terkait
-
Legislator Golkar Tak Puas Paparan Menteri Trenggono Soal Kasus Pagar Laut: Masih Terkesan Menutup-nutupi
-
Merasa Sedang Dibohongi, Legislator PDIP Usul Kepala Desa Kohod Dijadikan Justice Collaborator Kasus Pagar Laut
-
Menteri Trenggono Dicecar di DPR Gegara Kedes Pelaku Pagar Laut Didenda Rp48 M: Duitnya dari Mana Nih?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum