Suara.com - Belum genap setahun menjabat, beberapa kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sudah banyak yang viral lantaran memantik kontra dari berbagai pihak.
Dedi Mulyadi resmi menjadi nomor satu di Jawa Barat sejak dilantik pada 20 Februari 2025 lalu.
Pada hari pertamanya menjabat, Dedi Mulyadi langsung viral lantaran memecat enam kepala sekolah terkait study tour.
Baru-baru ini Dedi Mulyadi kembali mengejutkan publik dengan rencananya mengirim anak yang dianggap nakal ke barak militer.
Tapi tidak berhenti sampai disana, nama Dedi Mulyadi terus menjadi sorotan lantaran beberapa momen viral yang terkait dengan kebijakannya. Apa saja momen tersebut?
Deretan Momen Viral Dedi Mulyadi
Bukan hanya satu atau dua, berikut adalah beberapa deretan momen viral Dedi Mulyadi terkait kebijakan yang dibuatnya.
1. Larangan Study Tour ke Luar Provinsi
Salah satu langkah awal Dedi Mulyadi sebagai gubernur adalah melarang sekolah-sekolah di Jawa Barat untuk mengadakan kegiatan study tour ke luar provinsi.
Ia menyebutkan bahwa kegiatan tersebut kerap membebani para orang tua secara finansial dan bahkan bisa memicu pinjaman online yang tidak sehat.
Baca Juga: Kang Dedi Diminta Bawa Pratama Arhan ke Barak Militer, Ibu Mertua: Malas Salat
Di hari pertamanya menjabat, ia bahkan memberhentikan Kepala Sekolah SMAN 6 Depok yang melanggar kebijakan ini.
Menurut Dedi, kegiatan wisata edukatif seharusnya tidak menjadi alasan bagi keluarga untuk terjebak utang hanya demi mengikuti tren.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Bey Machmudin juga telah mengeluarkan surat edaran dengan larangan serupa sebagai respon atas kecelakaan bus rombongan siswa di Ciater.
2. Sekolah Barak Militer untuk Anak Nakal
Kebijakan lain yang tak kalah menyita perhatian publik adalah rencana Dedi Mulyadi untuk mengirim siswa bermasalah ke barak militer sebagai bagian dari pendidikan karakter.
Program ini dijadwalkan mulai berjalan pada 2 Mei 2025 di sejumlah titik rawan kenakalan remaja di Jawa Barat.
Barak-barak yang dikelola bersama TNI dan Polri akan menjadi tempat pembinaan selama enam bulan.
Peserta program dipilih melalui kesepakatan antara pihak sekolah dan wali murid.
Tujuannya adalah memberi pendekatan yang lebih disiplin dan terstruktur terhadap siswa dengan perilaku menyimpang.
3. Perdebatan Wisuda dengan Pelajar
Momen ketika Dedi berdebat dengan seorang siswa bernama Aura Cinta di forum publik juga menjadi viral.
Dalam video yang diunggah melalui kanal YouTube resminya, Aura mengkritik kebijakan pelarangan acara wisuda di sekolah-sekolah.
Aura menilai wisuda adalah kenangan penting bagi pelajar, namun Dedi tetap berpendapat bahwa momen paling bermakna selama sekolah justru terletak pada proses belajar, bukan pada acara seremonial di akhir masa studi.
Ia juga mengaitkan larangan itu dengan beban ekonomi masyarakat.
Menurutnya, dana yang dikeluarkan untuk acara perpisahan sebaiknya dialihkan ke hal yang lebih penting.
4. Vasektomi Jadi Syarat Bansos
Salah satu pernyataan Dedi yang paling menyita perhatian publik baru-bru ini adalah usulan menjadikan vasektomi sebagai syarat untuk mendapatkan bantuan sosial.
Ia menilai bahwa program KB tidak boleh hanya dibebankan kepada perempuan, dan laki-laki juga perlu ambil bagian melalui prosedur vasektomi.
Kebijakan ini pernah diterapkannya dalam jabatan sebelumnya, dan Dedi mengklaim kebijakan tersebut berhasil menurunkan angka kelahiran di wilayahnya.
Wacana ini pun menambah panjang deretan momen viral Dedi Mulyadi yang membuat namanya makin ramai diperbincangkan.
Bukan hanya itu, Dedi Mulyadi juga punya sejumlah kebijakan penuh pro kontra lain, seperti membentuk satgas anti-premanisme, membongkar lapak liar di Stasiun Tambun, dan membangun 1.000 rumah apung untuk warga Bekasi yang terdampak banjir.
Demikian informasi mengenai deretan momen viral Dedi Mulyadi. Mana yang paling membuat Anda tercengang? Mari kita nantikan kebijakan lain yang akan dibuatnya lima tahun ke depan.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri
Berita Terkait
-
Kang Dedi Diminta Bawa Pratama Arhan ke Barak Militer, Ibu Mertua: Malas Salat
-
Dedi Mulyadi Disebut Jokowi Jilid 2, Beri Pesan Menohok ke Buzzer
-
Terbongkar! Sistem 'Barak Militer' untuk Anak Nakal ala Dedi Mulyadi Juga Ada di Finlandia?
-
Usai Rafathar, Rieta Amilia Adukan Lily ke Dedi Mulyadi Gara-Gara Ogah Makan: Bawa Aja Nih Kang Dedi
-
Karier 3 Anak Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat yang Kebijakannya Pro Kontra
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
DPRD DKI Dukung Pramono Tambah Rute LRT hingga PIK2: Perkuat Konektivitas di Utara Jakarta
-
Pemangkasan TKD Diprotes Gubernur, Sultan Sebut Itu Bentuk Kepedulian dan Tanggung Jawab Politik
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
-
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
-
Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang