Tidak hanya menyuruh satpam untuk mencopot baliho bergambar dirinya, Dedi Mulyadi juga menegur langsung Kepala Sekolah SMAN 1 Cikampek.
“Bapak kepala sekolah? Kenapa pasang gambar di taman?" tutur Dedi Mulyadi tegas.
Selain mengkritik baliho bergambar dirinya, Dedi Mulyadi juga meminta pihak sekolah melepas seluruh papan pengumuman yang menghalangi pemandangan sekolah.
“Ini juga salah, tidak estetik, dibuka aja,” katanya.
Dedi Mulyadi beranggapan bahwa saat ini informasi sudah bisa tersebar luas melalui platform digital, sehingga tidak perlu memasangnya lagi di lingkungan sekolah.
“Sekarang kan udah era digital, pengumumannya kan mungkin sudah diumumkan di TikTok,” papar mantan Bupati Purwakarta itu.
Dalam kesempatan itu, Dedi juga menegaskan bahwa penerimaan siswa baru harus dijalankan secara jujur dan terbuka, tanpa ada intervensi atau titipan dari pihak mana pun.
“Intinya kalau ke sini ada SPMB, bilang titipan siapa-siapa tidak usah didengar,” katanya.
Ia juga menolak keras jika ada pejabat sekalipun yang mencoba menitipkan siswa.
Baca Juga: Sujiwo Tejo Siap Jadi Saksi Nikah, Dedi Mulyadi Minder dengan Sherly Tjoanda: Ampun Mas Jauh
“Gubernur sekalipun kalau titip, bapak ngomong. Salah itu,” jelas Dedi Mulyadi.
Momen Dedi Mulyadi minta copot baliho bergambar dirinya itu mendapatkan sorotan dari netizen.
"Saat banyak pejabat bahkan sampe tingkat wapres pengen wajahnya terpampang di bansos, baliho, dll. pak dedi malah ga mau. bukti beliau gak butuh pencitraan,” tulis@rasma***.
“Malah nolak wajahnya terpampang di baliho, ini baru pemimpin yang tidak mencari nama,” timpal akun @agus***.
“Jika elit yg lain akan bangga ada gambar dirinya di baliho. Tapi tidak bagi KDM, dia malah ga suka apalagi di pasang di taman sekolah, respek,” imbuh akun @wawan***.
"Ternyata bisa sedetail itu KDM, tapi memang diakui beliau ahli seni, keindahan. Mungkin beliau memang arsitek ulung," sahut akun @akhwa***.
Berita Terkait
-
Mengenal Gaya Populisme Dedi Mulyadi: Dekat dengan Rakyat Lewat Cara Tak Biasa
-
Rayyanza Nongkrong di Kafe saat Jam Sekolah, Raffi Ahmad Ngadu ke Dedi Mulyadi
-
Imbas Hapus PR Siswa, DPR Skakmat Dedi Mulyadi: Jangan sampai Kebijakan Populis Kebiri Guru
-
TNI/Polri Dilibatkan dalam Pendidikan di Sekolah Rakyat, M Nuh: Yang Kita Ambil Kedisiplinan
-
Jalan-Jalan Lihat Sawah, Dedi Mulyadi Makin Berani Gombali Sherly Tjoanda
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang
-
Mendikdasmen Pastikan Guru Korban Bencana di Sumatra Dapat Bantuan Rp2 Juta
-
Masalah Lingkungan Jadi PR, Pemerintah Segera Tertibkan Izin Kawasan Hutan hingga Pertambangan
-
Dua Hari Berturut-turut, KPK Dikabarkan Kembali Tangkap Jaksa Lewat OTT
-
LPSK Tangani 5.162 Permohonan Restitusi, Kasus Anak Meroket Tajam
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check