Suara.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi belum lama ini melakukan kunjungan ke SMAN 1 Cikampek.
Dedi Mulyadi datang untuk memantau langsung proses penerimaan siswa di sekolah yang terletak di Kabupaten Karawang itu.
Saat sampai di depan sekolah, Dedi Mulyadi langsung disambut baliho besar bergambar dirinya. Baliho tersebut menampilkan gambar dirinya, lengkap dengan pesan terkait proses penerimaan murid baru.
Namun alih-alih merasa bangga atau tersanjung, Dedi Mulyadi justru menunjukkan sikap yang berbeda. Ia meminta dengan tegas agar baliho tersebut segera dicopot.
“Ini SPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru) tidak ada pungutan, tapi saya tidak setuju karena pakai gambar saya, mestinya enggak boleh,” kata Dedi Mulyadi dikutip dari YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel pada Kamis, 12 Juni 2025.
Tindakan pihak sekolah memasang foto dirinya untuk menyampaikan pesan terkait kebijakan publik menurut Dedi Mulyadi kurang tepat.
“Cukup saja ada tulisan, enggak usah pakai foto. Saya enggak setuju foto saya dipasang-pasang,” ujarnya.
Gubernur Jawa Barat yang tengah digosipkan dekat dengan Sherly Tjoanda itu menegaskan bahwa kebijakan seperti SPMB adalah keputusan institusional, bukan keputusan personal.
Baca Juga: Sujiwo Tejo Siap Jadi Saksi Nikah, Dedi Mulyadi Minder dengan Sherly Tjoanda: Ampun Mas Jauh
“Kenapa? Karena ini kebijakan pemerintah, bukan kebijakan orang. Jadi cukup lambang Pemprov Jabar,” beber Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi lalu mencari satpam dan meminta baliho tersebut langsung dicopot.
“Satpamnya ada? Ini buka ya,” kata Dedi Mulyadi.
Menurut Dedi Mulyadi, selain tidak pada tempatnya, pemasangan baliho di taman juga merusak estetika lingkungan sekolah.
“Ini juga salah, jangan masang di taman,” ucap Dedi sambil melihat-lihat kondisi taman di SMA tersebut.
“Tamannya udah bagus, dipasangin ini (baliho) jadi jelek,” lanjutnya.
Berita Terkait
-
Mengenal Gaya Populisme Dedi Mulyadi: Dekat dengan Rakyat Lewat Cara Tak Biasa
-
Rayyanza Nongkrong di Kafe saat Jam Sekolah, Raffi Ahmad Ngadu ke Dedi Mulyadi
-
Imbas Hapus PR Siswa, DPR Skakmat Dedi Mulyadi: Jangan sampai Kebijakan Populis Kebiri Guru
-
TNI/Polri Dilibatkan dalam Pendidikan di Sekolah Rakyat, M Nuh: Yang Kita Ambil Kedisiplinan
-
Jalan-Jalan Lihat Sawah, Dedi Mulyadi Makin Berani Gombali Sherly Tjoanda
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung