Alih-alih mendorong jalur diplomatik, sikap Trump dinilai mulai condong ke pendekatan konfrontatif.
Dua sumber anonim dari lingkaran pemerintahan AS mengungkapkan bahwa Trump kini mengadopsi pendekatan yang jauh lebih agresif.
Meski begitu, sumber tersebut juga menyebutkan bahwa jalur diplomasi belum sepenuhnya ditutup, dan diskusi internal masih berlangsung untuk mencari solusi damai.
Sejak akhir pekan lalu hingga awal pekan ini, sejumlah pejabat tinggi AS dilaporkan terlibat dalam diskusi intensif guna mengevaluasi opsi-opsi diplomatik.
Namun, pernyataan terbaru Trump menunjukkan bahwa kesabarannya terhadap jalur perundingan mulai menipis.
"Saya tidak terlalu tertarik untuk bernegosiasi dengan Iran," ujar Trump kepada awak media sesaat setelah kembali dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada.
Ia menegaskan bahwa tujuannya bukanlah sekadar gencatan senjata, melainkan kemungkinan aksi militer nyata.
Sinyal-sinyal eskalasi militer kian terlihat ketika sejumlah pejabat pertahanan AS mengonfirmasi bahwa Angkatan Udara tengah bersiap untuk terlibat secara teknis jika diperlukan.
Salah satu opsi yang tengah disiapkan adalah bantuan pengisian bahan bakar di udara untuk jet tempur Israel, yang menjadi bagian penting dari strategi serangan jarak jauh.
Baca Juga: Bank Milik Pemerintah Iran Lumpuh, Diserang Hacker Israel
Sumber pertahanan menyebut bahwa lebih dari 30 unit pesawat tanker pengisian bahan bakar udara telah dikerahkan ke wilayah Timur Tengah selama beberapa hari terakhir.
Hal ini dinilai sebagai langkah antisipatif jika skenario serangan terhadap Iran benar-benar dijalankan.
Keterlibatan AS, jika benar terjadi, diperkirakan tidak dalam bentuk serangan langsung ke Iran, melainkan mendukung operasi militer Israel melalui logistik dan koordinasi strategis.
Namun demikian, keterlibatan semacam itu bisa saja menjadi pemicu eskalasi lebih luas jika Iran memutuskan untuk membalas.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Gedung Putih mengenai sejauh mana pemerintahan saat ini akan mengikuti arah kebijakan Trump.
Namun satu hal yang jelas, kawasan Timur Tengah kembali berada di ambang konflik besar yang bisa berdampak global.
Berita Terkait
-
Bank Milik Pemerintah Iran Lumpuh, Diserang Hacker Israel
-
Kabur ke Prancis, Warga Israel Diteriaki 'Free Palestine'
-
Hidup di Pengasingan, Ini Sosok Putra Mahkota Iran yang Serukan Perlawanan Gulingkan Rezim Khamenei
-
Heboh Anggota Polri Siap Rawat PM Israel Benjamin Netanyahu, Publik Ungkit Agen Intelijen Mossad
-
Perusahaan Donald Trump Rilis Ponsel dengan RAM 12 GB, Lebih Murah dari iPhone
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'