Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia atau Kemlu RI memastikan akan memfasilitasi proses pemulangan jenazah Juliana Marins (26), warga negara Brasil yang tewas usai terjatuh di jurang Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.
Direktur Informasi dan Media Kemlu RI, Hartyo Harkomoyo menyebut pihaknya telah memberikan notifikasi dan akses kekonsuleran kepada Kedutaan Besar Brasil. Langkah tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan Konvensi Wina 1963 tentang Hubungan Konsuler.
“Kemlu memfasilitasi melalui notifikasi dan akses kekonsuleran. Keduanya diberikan sesuai dengan Konvensi Wina 1963,” ujar pria yang karib disapa Yoyok tersebut saat dikonfirmasi, Sabtu (28/6/2025).
Yoyok belum bisa memastikan kapan jenazah Juliana Marins akan dipulangkan ke Brasil. Hingga kekinian, kata dia, Kemlu RI masih menunggu kabar tersebut dari Kedubes Brasil.
Walau begitu menurut Yoyok, Kemlu RI telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan. Upaya ini diberikan untuk menjamin kelancaran proses pemulangan jenazah.
"Kemlu tetap berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang untuk memastikan rencana pemulangan oleh Kedubes dan keluarga berjalan lancar dari Indonesia," katanya.
Hasil Autopsi
Juliana Marins sempat dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Rinjani melalui jalur Simbalun bersama lima orang dan satu pemandu pada Sabtu, 21 Juni 2025.
Tiga hari setelah itu, Selasa, 24 Juni 2025, Tim SAR menemukan Juliana Marins sudah dalam kondisi tewas di jurang sedalam 600 meter. Namun evakuasi jasad korban, baru berhasil dilakukan keesokan paginya, Rabu, 25 Juni 2025.
Baca Juga: Anies Cuma Bisa Geleng-geleng Sedih Lihat Sahabatnya Diborgol, Tom Lembong Malah Ketawa
Malam harinya setelah berhasil dievakuasi, jenazah Juliana Marins dibawa ke RS Bhayangkara NTB untuk diautopsi atas permintaan pihak keluarga. Ketika itu pihak keluarga meminta dilakukan autopsi untuk mengetahui waktu kematian korban.
Namun, proses autopsi batal dilakukan karena dokter forensik yang ada di RS Bhayangkara NTB sedang berada di luar daerah. Jenazah Juliana Marins kemudian dibawa ke RS Bali Mandara, Denpasar dan langsung dilakukan autopsi pada Kamis, 26 Juni 2025 malam sesuai permintaan keluarga.
Berdasar hasil autopsi yang dilakukan, dokter spesialis forensik RS Bali Mandara, Ida Bagus Putu Atit menyimpulkan Juliana Marins meninggal dunia akibat luka benturan benda tumpul yang mengakibatkan kerusakan organ dalam dan pendarahan.
Jika merujuk luka-luka yang ditemukan, Ida Bagus Putu Alit memperkirakan Juliana Marins meninggal dunia kurang dari 20 menit setelah terjatuh.
"Kalau kita perkirakan itu tak lebih dari 20 menit setelah trauma terjadi," ungkap Ida Bagus Putu pada Jumat (28/6/2025).
Berita Terkait
-
Ogah Cabut Ucapan soal Iran, Felix Siauw Kini Singgung LGBT: Aku Bahagia Mereka Dukung Palestina
-
Kepergok 'Diservis' Polwan hingga Tasnya Dibawakan, Selvi Ananda Banjir Sindiran: Manja Amat Lu!
-
Anak Otto Hasibuan Dicap Dungu, Rocky Gerung: Apa Pun yang Didalilkan, Jokowi Adalah Pembohong!
-
Ogah Pamer Ijazah Asli karena Bikin Negara Chaos, Rocky Gerung: Jokowi Makin Panik
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Ribuan Peserta Ramaikan SRGF di Danau Ranau, Gubernur Herman Deru Apresiasi Antusiasme Publik
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB
-
Pramono Ungkap Fakta Baru Buntut Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Ingin Pindah Sekolah
-
Aksi Heroik 10 Anjing Pelacak K9, Endus Jejak Korban Longsor Maut di Cilacap
-
Finish 10K BorMar 2025 dalam 81 Menit, Hasto Kristiyanto Lampaui Capaian Pribadi: Merdeka!
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Menjadi Pusat Event Besar