Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyebut kebijakan memperluas layanan bus Transjakarta menjadi Transjabodetabek cukup berhasil dalam mengurangi kemacetan di ibu kota.
Menurutnya, tidak sedikit masyarakat yang beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan umum.
Hal ini terlihat dari tingginya antusiasme pengguna rute Transjabodetabek yang ia resmikan seperti Bogor-Blok M, Alam Sutera-Blok M, dan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Blok-M.
Hasilnya, kata Pramono, menurut data dari penyedia informasi lalu lintas Tomtom, peringkat Jakarta sebagai kota termacet di Indonesia menurun drastis ke urutan kelima pada tahun 2024.
Jakarta berada di bawah Bandung yang berada di urutan pertama, lalu Medan, Palembang, dan Surabaya.
"Sehingga dengan demikian hal itu tergambarkan dari survei yang dilakukan oleh Tomtom," ujar Pramono usai peresmian rute Transjabodetabek Bekasi-Dukuh Atas di Halte Galunggung, Jakarta, Kamis (3/7/2025).
"Yang selama ini Jakarta menjadi ranking satu di Indonesia, sekarang ini menjadi ranking lima," lanjutnya.
Peringkat Jakarta di antara kota-kota dunia juga kini berada di urutan 90 setelah, beberapa tahun sebelumnya sempat masuk 10 besar.
"Dan yang mengembirakan lagi selama ini Jakarta selalu 10 besar dunia, sekarang nomornya di luar itu jauh," lanjutnya menambahkan.
Baca Juga: Bekasi - Dukuh Atas Cuma 60 Menit! Rute Transjabodetabek B25 Resmi Beroperasi
Oleh karena itu, ia mengaku akan terus membuat rencana lebih jauh lagi mengenai pengembangan layanan angkutan bus Transjakarta dan Transjabodetabek.
"Jadi, artinya secara sungguh-sungguh ada perbaikan transportasi di Jakarta. Tadi saya berdiskusi dengan Bapak Dirut Transjakarta, memang kenaikan itu signifikan, orang yang menggunakan transportasi umum," ucapnya.
Meski berdasarkan data Tomtom, survei itu dilakukan pada tahun 2024 sebelum Pramono menjabat dan meresmikan sejumlah rute Transjabodetabek.
Karena itu, ia akan meminta survei internal oleh Pemprov DKI untuk mengetahui dampak dari penambahan sejumlah rute Transjabodetabek pada akhir tahun ini.
"Jadi secara resmi memang kami akan menghitung mungkin di akhir tahun ini. Tetapi kalau lihat antusiasme terutama hari Rabu, itu secara signifikan menunjukkan bahwa memang ada perubahan pola yang terjadi di masyarakat," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi