Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa setiap pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca atau OMC dilakukan berdasarkan pertimbangan cuaca aktual dan kebutuhan mitigasi bencana di wilayah tertentu.
Evaluasi terus dilakukan untuk memastikan intervensi teknologi tersebut efektif dalam mencegah dampak cuaca ekstrem, baik pada musim hujan maupun kemarau.
Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menegaskan bahwa pelaksanaan OMC bukan dilakukan secara sembarangan, melainkan melalui kajian ilmiah terhadap dinamika atmosfer di waktu dan lokasi pelaksanaan.
Ia menepis anggapan bahwa OMC bisa menimbulkan gangguan iklim dalam jangka panjang.
“Pelaksanaan dan tujuan OMC, baik untuk penambahan curah hujan maupun pengurangan curah hujan selalu dilaksanakan berdasarkan kondisi cuaca pada periode-periode tersebut,” ujar Seto kepada Suara.com, dihubungi Kamis (3/7/2025).
Seto menjelaskan, pada musim hujan, OMC digunakan untuk mengurangi potensi banjir dengan memicu hujan di daerah penyangga atau mempercepat jatuhnya hujan sebelum awan mencapai daerah padat penduduk.
Sebaliknya, menjelang puncak musim kemarau, OMC difokuskan untuk penambahan curah hujan sebagai bagian dari upaya mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Justru OMC dimanfaatkan untuk mengurangi potensi dampak yang timbul pada masing-masing periode,” tegasnya.
Menurut Seto, evaluasi terhadap efektivitas OMC dilakukan dengan membandingkan kondisi cuaca aktual dengan prediksi model sebelum pelaksanaan.
Baca Juga: BMKG: Operasi Modifikasi Cuaca Bukan Penyebab Musim Kemarau Mundur, Dampaknya Tak Jangka Panjang
BMKG menggunakan berbagai parameter untuk menilai keberhasilan intervensi, termasuk volume hujan yang dihasilkan, arah dan kecepatan angin, serta kelembapan udara pada berbagai lapisan atmosfer.
Ia menambahkan bahwa OMC tak bisa dilepaskan dari kebutuhan spesifik masing-masing wilayah. Sebagai contoh, wilayah yang mengalami defisit air tanah pada musim kemarau memerlukan OMC dengan pendekatan peningkatan curah hujan, sementara kota-kota besar yang rawan banjir justru membutuhkan intervensi yang menekan curah hujan saat potensi ekstrem terjadi.
“BMKG, melalui Deputi Bidang Modifikasi Cuaca, selalu mengedepankan pertimbangan kondisi cuaca dan kebutuhan masing-masing wilayah sebelum melakukan OMC,” kata Seto.
BMKG memastikan bahwa penggunaan OMC akan terus dievaluasi dan disempurnakan, baik dari sisi teknologi, metode prediksi, maupun keterlibatan para pemangku kepentingan.
Operasi ini tetap menjadi salah satu strategi adaptasi perubahan iklim yang vital bagi Indonesia, negara kepulauan yang rawan bencana hidrometeorologi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?