Suara.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkap alasan pemerintah memutuskan untuk impor food tray dalam mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Alasannya karena kapasitas industri dalam negeri tidak cukup untuk kebutuhan nasional dalam program MBG.
Dadan menjelaskan kalau produksi dalam negeri baru bisa memproduksi 6 juta tray bahan pangan per bulan. Padahal untuk program MBG, butuh lebih dari itu.
"Jadi kalau sekarang ada Juli, Agustus, September, Oktober, November, lima bulan, itu artinya dalam negeri hanya mampu memasok 30 juta. Jadi kalau harus semuanya menggunakan tray itu, artinya kan kita masih membutuhkan barang yang didatangkan dari luar negeri," kata Dadan usai rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis (10/7/2025).
Ia juga menjelaskan bahwa sejak awal pelaksanaan program MBG, food tray yang digunakan memang berasal dari luar negeri.
"Ketika kami gunakan itu sebagai percontohan tahun 2024 di Sukabumi, kami cari itu ada di pasaran. Jadi itu barang pasaran biasa saja, tapi ketika kami telusuri di mana diproduksi, ternyata impor," ungkap Dadan.
Namun, Dadan melihat ada potensi untuk mendorong tumbuhnya industri dalam negeri melalui program MBG.
Ia menyebut bahwa kehadiran food tray dalam program tersebut justru memantik minat industri lokal untuk mulai memproduksi.
"Awalnya kan tidak ada yang memproduksi, jadi sekarang justru dengan adanya tray yang digunakan itu, industri dalam negeri akhirnya mau memproduksi. Itu salah satu manfaat hadirnya program Makan MBG untuk hilirisasi nikel yang ada di Indonesia," ucapnya.
Baca Juga: Rp335 Triliun untuk MBG, BGN Ungkap Rincian Anggaran Jumbo di DPR
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Budi Santoso menjelaskan bahwa pemerintah telah mencabut pembatasan impor terhadap food tray, sebagai bentuk dukungan terhadap pelaksanaan MBG.
Diketahui, food tray sempat masuk dalam daftar 10 komoditas yang terkena larangan dan pembatasan (lartas) berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor. Namun, aturan tersebut kini telah resmi dicabut.
Relaksasi ini menjadi sorotan karena menyentuh kepentingan program strategis nasional.
Pemerintah berharap, selain memperlancar distribusi program MBG, kebijakan ini juga mampu mendorong tumbuhnya industri manufaktur dalam negeri yang berbasis sumber daya nasional.
Luhut: Anggaran MBG Prabowo Tahun Depan Naik Dua Kali Lipat
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan kemungkinan besar anggaran program makan bergizi gratis (MBG) pada tahun 2026 akan melonjak drastis hingga mencapai Rp 300 triliun
Berita Terkait
-
Geger! Tom Lembong 'Sakit Gigi' Usai Makan Gula Rafinasi di Sidang, Ini Kata Pengacaranya
-
CEK FAKTA: Tom Lembong Akhirnya Bebas Tanpa Syarat!
-
Eks Pegawai KPK Ungkap Kejanggalan Tuntutan 7 Tahun Penjara Tom Lembong, Apa?
-
Kasus Impor Gula: Tom Lembong Meradang Dituntut 7 Tahun, Sebut Tuntutan Jaksa Tak Berdasar!
-
Emiten Farmasi RI Putar Otak Kurangi Bahan Baku Impor
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari