Suara.com - Badan Gizi Nasional (BGN) mengusulkan tambahan anggaran sebanyak Rp118 triliun dalam pagu indikatif tahun anggaran 2026 untuk mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara menyeluruh.
Usulan tersebut disampaikan Ketua BGN Dadan Hindayana saat rapat dengar pendapat bersama DPR di Gedung DPR RI, Jakarta.
"Kita hari ini membicarakan tentang anggaran, terutama anggaran yang diajukan untuk tahun 2026. Kalau yang 2025 kan sudah terbuka, semua sudah tahu. Sementara kami harus membahas hal-hal terkait pengajuan untuk 2026," ujar Dadan usai mengikuti rapat tertutup dengan DPR, Kamis (10/7/2025).
Dadan menyampaikan, pagu indikatif BGN tahun 2026 saat ini berada di angka Rp217 triliun.
Namun, dengan target penerima manfaat MBG yang mencapai 82,9 juta jiwa mulai Januari 2026, angka tersebut dinilai belum mencukupi.
Karena itu, pihaknya meminta tambahan anggaran untuk tahun depan menjadi Rp335 triliun.
“Kita usulkan tambahan Rp118 triliun,” kata Dadan.
Ia menjelaskan, untuk melayani 82,9 juta penerima manfaat program MBG secara penuh mulai Januari 2026, dibutuhkan anggaran sebesar Rp25 triliun setiap bulan.
“Kalau basis pelaksanaannya kita sukses di akhir tahun depan 82,9 juta, maka 82,9 juta sudah mulai dari Januari. Itu artinya Rp25 triliun per bulan,” imbuhnya.
Baca Juga: Anggaran MBG Prabowo Meroket Rp1,1 Triliun dalam Setengah Bulan
Seiring dengan perluasan cakupan program, BGN juga terus mempercepat penambahan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai wilayah.
Hingga 10 Juli 2025, jumlah SPPG di Indonesia tercatat sebanyak 1.928 unit.
BGN menargetkan jumlah tersebut meningkat menjadi 2.994 unit pada akhir Juli, 8.000 unit di Agustus, 14.000 unit pada September, dan 22.000 unit pada Oktober.
Pada akhir tahun 2025, target jumlah SPPG dipatok mencapai 30.000 unit dan akan terus ditingkatkan hingga 2026.
Program MBG merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang menyasar pemenuhan gizi anak-anak sekolah di seluruh Indonesia.
Peningkatan jumlah SPPG dan alokasi anggaran dinilai menjadi kunci dalam memastikan keberlanjutan dan efektivitas pelaksanaan program tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Mahfud MD Soal Geger di Internal PBNU: Konflik Tambang di Balik Desakan Gus Yahya Mundur
-
'Terima Kasih Pak Prabowo': Eks Dirut ASDP Lolos dari Vonis Korupsi, Pengacara Sindir KPK Keliru
-
Yusril: Pemberian Rehabilitasi Kepada Direksi Non Aktif PT ASDP Telah Sesuai Prosedur
-
Pengusaha Adukan Penyidik KPK ke Bareskrim: Klaim Aset Rp700 Miliar Disita Tanpa Prosedur
-
Tumbuh di Wilayah Rob, Peran Stimulasi di Tengah Krisis Iklim yang Mengancam Masa Depan Anak Pesisir
-
Sambangi Istana Usai Pulang dari Afrika Selatan, Apa Saja yang Dilaporkan Gibran ke Prabowo?
-
Nasib Tragis Ayah Tiri Bocah Alvaro, Alex Iskandar Dimakamkan di TPU Kedaung Tangerang
-
Ancaman ke Jurnalis di Asia Meningkat: Mulai dari Teror, Serangan Digital, dan Represi Negara
-
Istana Soal Presiden Beri Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Cs: Usulan dari DPR
-
Geger Ayah Tiri Alvaro Bunuh Diri, 2 Polisi Jaga Kini Diperiksa Propam