Suara.com - Selubung misteri yang menutupi kematian anggota Propam Polda NTB, Brigadir Muhammad Nurhadi, pada akhirnya tersingkap. Skenario awal yang menyebut korban tewas karena tenggelam di kolam renang sebuah vila di Gili Trawangan, runtuh total setelah sebuah alat canggih turun tangan.
Adalah tes poligraf atau alat pendeteksi kebohongan yang menjadi kunci pembongkar alibi dua atasan korban, Kompol YG dan Ipda HC. Keduanya, yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka, terbukti tidak memberikan keterangan jujur saat diuji menggunakan alat tersebut.
Direktur Ditreskrimum Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, secara tegas menyatakan bahwa hasil tes poligraf menjadi titik balik dalam penyelidikan kasus yang terjadi pada 16 April 2025 lalu itu.
"Semua dinyatakan berbohong secara umum," kata Syarif, Jumat (4/7/2025) lalu.
Hasil tes inilah yang menguatkan keyakinan penyidik bahwa kematian Brigadir Nurhadi bukanlah kecelakaan biasa. Ditemukannya tanda-tanda penganiayaan di sekujur tubuh korban saat ekshumasi semakin memperkuat dugaan adanya tindak pidana pembunuhan.
"Kami berkeyakinan ada dugaan (penganiayaan), maka kami naikkan menjadi penyidikan dan penetapan tersangka," ucap Syarif.
Selain dua perwira polisi itu, seorang wanita berinisial M (Misri Puspita Sari) juga turut ditetapkan sebagai tersangka. Ketiganya kini dijerat dengan Pasal 351 Ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian.
Penyelidikan kasus ini diakui berjalan sangat hati-hati. Pasalnya, dua tersangka utama bukanlah orang sembarangan. Mereka adalah mantan kepala satuan (kasat) di kepolisian yang sangat paham seluk-beluk investigasi.
"Kita profesional dan kita lakukan ini secara hati-hati karena yang kita hadapi bukan orang biasa, mantan Kasat Narkoba dan mantan kasat reskrim," kata Syarif.
Baca Juga: Dibayar Rp10 Juta, Terungkap Sisi Lain Misri: Tulang Punggung Keluarga Demi Ibu dan 5 Adik
Kasus ini berawal dari sebuah pesta di vila privat di Gili Trawangan. Korban bersama dua atasannya dan dua orang wanita (inisial P dan M) disebut sedang berlibur untuk bersenang-senang.
"Dari penjelasannya yang satu mereka (tersangka dan korban) ke sana (Gili Trawangan) untuk happy-happy dan pesta," ucap Syarif.
Pemicu petaka diduga karena korban merayu rekan wanita dari salah satu tersangka. Tak lama setelah itu, korban disebut diberi obat penenang sebelum akhirnya ditemukan tewas di dasar kolam dengan luka-luka di tubuhnya. Meski dugaan penganiayaan sangat kuat, polisi mengakui masih menghadapi tantangan.
"Ini yang masih kami dalami, sampai hari ini kita belum dapatkan pengakuan," kata Syarif, merujuk pada belum adanya rekaman CCTV yang merekam langsung kejadian tersebut.
Tag
Berita Terkait
-
Dibayar Rp10 Juta, Terungkap Sisi Lain Misri: Tulang Punggung Keluarga Demi Ibu dan 5 Adik
-
Dari Kontes Muslimah ke Pusaran Narkoba, Ironi Finalis Misri dalam Kasus Pembunuhan Brigadir Nurhadi
-
Desak Transparansi Penuh soal Kematian Brigadir Nurhadi, DPR: Jangan Sisakan Ruang Abu-abu
-
Turun Tangan di Kasus Brigadir Nurhadi, Bareskrim Jerat Kompol Yogi dkk Pasal Tambahan, Kenapa?
-
Mengenal Riklona dan Inex yang Disebut Dalam Pesta Polisi di Gili Trawangan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal
-
Program MBG Bikin Ibu di Lumajang Kantongi Ratusan Ribu, Ekonomi Lokal Melesat
-
Babak Penentuan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Gelar Perkara Khusus Senin Depan
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid