Setelah berbincang-bincang singkat didepan rumah, Jokowi terlihat mempersilahkan masuk Prabowo.
Keduanya mengobrolkan banyak hal di dalam bahkan sekitar satu jam lamanya. Menurut keterangan Prabowo, pihaknya mengungkap sejumlah hal penting.
Hal penting yang diperbincangkan itu salah satunya mengenai alasan Prabowo sering bepergian ke luar negeri sejak menjabat menjadi presiden.
Bukan tanpa alasan, Prabowo mengatakan bahwa lawatan ke berbagai negara itu dilakukan guna menilai pendekatan personal antarpemimpin penting.
Hal ini diakui Prabowo penting untuk membangun rasa saling percaya di tengah perubahan pemerintahan di Indonesia.
Meskipun Prabowo secara personal mengaku Lelah dengan melakukan perjalanan tersebut, namun semuanya ia lakukan demi negara tercinta.
“Kadang-kadang memang capek kita banyak keliling di luar negeri, tetapi hal-hal itu kadang-kadang harus ada pendekatan langsung, pendekatan personal, pribadi antara pemimpin-pemimpin sehingga mereka juga paham, dan mereka ada trust, ada kepercayaan, akhirnya lancar,” ujar Prabowo.
Tak hanya soal kunjungan kerja yang dilakukan di luar negeri. Prabowo juga menyampaikan pada Jokowi bahwa pihaknya melanjutkan kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif, dengan semangat non-blok seperti yang tertuang dalam konstitusi.
“Saya meneruskan tradisi Indonesia sebagai negara non-blok, non-aligned. Kita terkenal bahwa kita tidak mau ikut blok manapun. Kita ikut di BRICS dari kepentingan ekonomi kita, tetapi kita ikut juga, kita daftar OECD, yang itu adalah Kumpulan negara-negara maju yang dipimpin oleh Barat. Kita juga mendaftar di CPTPP juga (yang) dipimpin Jepang, dan sebagainya. Kita ikut juga di IPEF, Indo-Pacific Economic Forum, yang dipimpin juga oleh negara-negara Barat,” jelasnya.
Baca Juga: Prabowo Tak Tega, Tatap Mata Anak Sekolah yang Teriak Belum Dapat MBG
Prabowo menekankan bahwa pendekatan netral Indonesia membuat negara ini dihargai dan diterima secara luas di kancah Internasional.
Indonesia bahkan kerap diminta memainkan peran dalam sejumlah isu global.
“Jadi, kita benar-benar diterima oleh semua pihak bahwa Indonesia netral, Indonesia menghormati semua negara, Indonesia ingin bersahabat dengan semua negara. Indonesia tidak mau campur tangan dengan urusan dalam negeri negara manapun, dan ini kita diterima. Ya, capeknya diundang-undang dan diminta,” ujar Prabowo.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?