Suara.com - Misteri di balik lakban kuning yang menjadi 'saksi bisu' kematian tragis diplomat muda, Arya Daru Pangayunan (39), akhirnya terungkap.
Polisi memastikan lakban maut yang melilit wajah korban itu ternyata dibeli sendiri oleh almarhum di Yogyakarta pada akhir Juni lalu.
Fakta ini diungkap oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, berdasarkan keterangan dari istri korban.
"Terkait dengan lakban kuning, berdasarkan keterangan istri korban, bahwa lakban tersebut dibeli pada akhir bulan Juni di Toko Merah, Gedong Kuning, Yogyakarta," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (28/7/2025).
Menurut Ade Ary, lakban sejenis juga ditemukan di kediaman korban di Jogja dan akan segera disita untuk dijadikan barang bukti pembanding.
Namun, ada sebuah fakta lain yang tak kalah mengejutkan. Ternyata, penggunaan lakban berwarna mencolok seperti ini adalah hal yang lumrah di kalangan pegawai Kementerian Luar Negeri (Kemlu).
"Bahwa lakban tersebut biasa digunakan pegawai Kemenlu yang berpergian ke luar negeri, guna mempermudah mencari barang saat di bandara, mengingat fungsinya sebagai penanda karena warna yang mencolok," jelasnya.
Temuan ini menjadi kepingan puzzle baru dalam penyelidikan yang semakin mengarah pada kesimpulan bahwa tidak ada unsur pidana dalam kasus ini.
Seperti diketahui, jasad ADP ditemukan oleh penjaga kos pada Selasa (8/7) dengan kondisi wajah terbungkus plastik dan dililit lakban kuning.
Baca Juga: Rooftop, Tas, dan Misteri Kematian Diplomat Arya: Skenario Licik di Balik Lakban?
Sebelum tewas, ia sempat terekam CCTV berada di atap Gedung Kemlu selama 1 jam 26 menit dan meninggalkan tasnya di sana.
Dari dalam tas tersebut, polisi menemukan laptop, pakaian baru, sejumlah obat-obatan, dan sebuah surat rawat jalan dari rumah sakit yang bertanggal Juni 2025.
Tag
Berita Terkait
-
Rooftop, Tas, dan Misteri Kematian Diplomat Arya: Skenario Licik di Balik Lakban?
-
SUARA LIVE! Fakta Baru Arya Daru Ada 'Rahasia Maut' dengan Istri, Jokowi Terpaksa Hadiri Reuni UGM
-
Obrolan Terakhir Arya Daru Terungkap! Jejak Digital Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Terbongkar! Apa Isi Chat Terakhir Diplomat Arya dengan Istri dan Rekan Kerja Sebelum Tewas?
-
Tas di Rooftop dan Rekaman CCTV: Polisi Rangkai Puzzle Kematian Arya Daru
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Skandal Jet Pribadi Pimpinan KPU RI, KPK: Kami Siap Pelajari Putusan DKPP
-
Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, Fadli Zon ke Generasi Muda: Kalian Penentu Sejarah
-
Skandal Makan Bergizi Gratis? BGN Stop Operasi Ratusan Dapur, Unggah Foto dan Video Jadi Wajib!
-
Tragis! Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung, Sempat Terserempet Motor
-
Ciliwung Meluap usai Hujan Deras, 20 RT di Jakarta Terendam Banjir
-
Karen Agustiawan Sebut Pemerintah Lempar Tanggung Jawab ke Pertamina soal Sewa Tangki BBM
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Hujan Hingga Malam Hari
-
Kemenko PMK Kembangkan Sistem Berbasis AI untuk Pantau Layanan Anak Usia Dini
-
Revisi UU Penyiaran Disorot, Ahli: Era Digital Butuh Regulasi Waras dan KPI yang Kuat!
-
Diduga Lakukan Penggelapan Mobil Inventaris Kantor, Eks CEO dan Direktur Perusahaan Dipolisikan