Suara.com - Momen yang seharusnya diisi dengan pelajaran agama yang damai berubah menjadi arena teror di Kelurahan Padang Sarai, Kota Padang, Sumatera Barat.
Sebuah serangan brutal yang menargetkan rumah doa umat Kristen tidak hanya menghancurkan properti, tetapi juga memupus rasa aman anak-anak, dengan pukulan kayu yang mendarat di tubuh mungil mereka.
Ini adalah kronologi mencekam dari menit ke menit saat kebencian mengalahkan akal sehat serta viral di media sosial.
1. Bermula dari panggilan janggal
Semua berawal dari sebuah panggilan yang terasa ganjil. Saat puluhan anak jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) Anugerah Padang tengah khusyuk belajar, Pendeta F. Dachi, yang memimpin kegiatan, dihampiri oleh massa.
“Saat itu bapak-bapak datang. Mereka memanggil saya dan membawa saya ke belakang. Salah satu diantara mereka menyatakan untuk bubarkan dan hentikan kegiatan. Lalu terjadilah insiden itu," ungkap Dachi.
Panggilan ini menjadi titik krusial. Saat sang pendeta yang merupakan figur pemimpin di lokasi dialihkan perhatiannya, massa yang datang dengan beringas seolah mendapat aba-aba untuk memulai serangan.
Mereka datang tidak dengan tangan kosong, melainkan membawa kayu, batu, bahkan dilaporkan ada yang membawa pisau.
2. Amuk Massa Pecah, Jeritan Anak-Anak Terdengar
Baca Juga: PKUB Kemenag Sayangkan Insiden Perusakan Rumah Doa di Padang
Teriakan “Bubarkan! Bubarkan!” menggema, memecah ketenangan dan sontak berubah menjadi aksi anarkis.
Massa mulai merusak segala yang ada di depan mereka.
Kaca jendela pecah berhamburan, kursi-kursi plastik dihancurkan, dan seluruh isi rumah doa diobrak-abrik.
Namun, yang paling menyayat hati adalah kekerasan itu menyasar anak-anak.
Di tengah kepanikan dan tangisan histeris yang terekam dalam video amatir, dua anak menjadi korban langsung kebrutalan massa.
"Satu anak kakinya cedera dan tidak bisa jalan karena dipukul dengan kayu. Satu lagi bagian bahunya juga dipukul dengan kayu. Keduanya sudah dibawa ke rumah sakit,” lanjut Dachi.
Berita Terkait
-
PKUB Kemenag Sayangkan Insiden Perusakan Rumah Doa di Padang
-
Viral Detik-detik Mencekam di Padang! Rumah Doa Umat Kristen Dirusak, Anak-Anak Dipukul
-
Rumah Doa Digeruduk: Anak-anak Jadi Korban Pemukulan di Padang
-
'Ini Bukan Wajah Minangkabau!', Wagub Sumbar Murka Rumah Doa Dirusak, 9 Pelaku Ditangkap Polisi
-
Semen Padang FC Latihan Intensif Tiap Hari, Ada Rencana Uji Coba Lagi?
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045
-
Blueprint Keberlanjutan Ride-Hailing Indonesia: Motor Penggerak UMKM dan PDB Nasional
-
Anggota DPR Non Aktif Korban Disinformasi dan Fitnah, Bukan Pelaku Kejahatan