Suara.com - Mantan Menko Polhukam Mahfud MD tak mempersoalkan bahwa hubungan legislatif dan eksekutif terjalin seperti saudara. Paling penting ditegaskannya bahwa kerja sama antara DPR dan pemerintah bukan demi kepentingan kolusi.
"Jadi kalau pertanyaannya mengapa bersaudara? Bagus sekali, kalau bersaudara. Tapi tetap proporsional. Jangan bersaudara, lalu berkolusi untuk membuat keputusan-keputusan, kesepakatan yang menyengsarakan rakyat," kata Mahfud dikutip Suara.com dari channel YouTube Mahfud MD Official pada Senin (28/7/2025).
Mahfud lantas menceritakan beberapa pengalamannya sebagai Menko Polhukam dan harus bertentangan dengan anggota DPR.
"Menko Polhukam itu tidak punya mitra di DPR. Tapi dua kali saya diundang DPR, saya ngelawan," kata Mahfud.
Mahfud mengenang ketika dirinya diserang dalam kasus pembunuhan yang dilakukan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo. Dia bersikukuh agar keterlibatan Sambo diungkap dalam kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
"Saya dilecehkan, 'Anda ini menteri koordinator atau menteri provokator?.' Saya tegaskanya ini harus dibuka. Saya tidak percaya Komnas HAM, saya tidak percaya Kompolnas. Saya melawan di DPR, belakangan kan akhirnya terungkap," kata Mahfud.
Lalu kasus transaksi keuangan mencurigakan di Kementerian Keuangan sebesar Rp349 triliun yang diungkapnya pada April 2023 lalu. Dia sempat dipanggil oleh DPR karena perkara tersebut.
"Saya dikeroyok, saya digurui. 'Tidak boleh Anda ikut campur.' Kata siapa tidak boleh? Saya bilang?" kata Mahfud.
Dia mengaku saat itu juga melakukan perlawanan. Bahkan disebutnya ada anggota DPR yang memandu untuk menyerangnya.
Baca Juga: Cerita Mahfud Soal 'Operasi Busuk' di Balik Revisi UU MK, Hakim Bisa Langsung Dipecat
"Saya tidak takut. Kalau saya diusir dari ruang ini. Saya keluar dan ngomong ke luar," tegasnya.
Dari beberapa pengalamannya itu Mahfud menyampaikan bahwa tak ada masalah jika DPR dan pemerintah bersaudara, tapi bukan untuk berkolusi.
"Harus bersaudara. Tapi jangan berkolusi, itu saja," kata Mahfud.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
Dana Publik Terancam? KPK Selidiki Dugaan Mark-Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, DPR Mendukung
-
Said Didu ke Prabowo: Ciut Bentuk Komite Reformasi Polri Usai Ketemu Jokowi?
-
Mahfud Ragu Luhut Terlibat Dugaan Korupsi Whoosh: Dia Masuk Saat Barang Sudah Busuk
-
Geger Utang Whoosh, Mahfud MD: 1000 Persen Setuju Jokowi, Tapi Usut Tuntas Dugaan Mark Up
-
Sandra Dewi Cabut Gugatan: Awalnya Ngotot, Kini Pasrah Barang-barang Disita Kejagung, Mengapa?
-
Geger Utang Whoosh, Bunga Pinjaman China Disebut 20 Kali Lipat Lebih Ganas dari Jepang
-
Luhut Sebut Whoosh 'Busuk' Sejak Awal, Said Didu Heran: Kenapa Kebusukan Itu Tidak Dihentikan?
-
Akhir Pelarian Dugi Telenggen Anggota OPM Penembak Brigpol Joan, Ditangkap saat Asyik Main HP
-
Kekerasan hingga Penipuan Daring, KemenPPPA Soroti Kerentanan Perempuan di Dunia Nyata dan Digital
-
Wakili Indonesia, Kader PSI Soroti Masalah Ini di Konferensi Dunia di Shanghai