Suara.com - Ketika berbicara tentang fenomena sound horeg, satu nama langsung melintas di benak warganet adalah sosok Edi Sound atau Memed Potensio.
Dengan julukan kehormatan "Thomas Alva Edi Sound," ia dianggap sebagai ikon utama di balik dentuman bass yang mampu menggetarkan kampung.
Namun, memusatkan seluruh kredit pada Edi Sound sama saja dengan melewatkan sebuah cerita besar yang jauh lebih kaya.
Faktanya, sound horeg bukanlah hasil karya satu orang, melainkan sebuah mahakarya kolektif yang lahir dari rahim komunitas audio di Jawa Timur.
Edi dan grupnya, Brewog Audio, adalah popularisator ulung, tetapi di balik mereka ada para perintis dan legenda lain yang turut membangun fondasi budaya ini.
Lantas siapa saja para legenda sound horeg itu?
1. Faskho Sengox: Sang Legenda "Mbahe" Sound Horeg dari Blitar
Jauh sebelum sound horeg viral dan sebelum Brewog Audio mendominasi panggung, nama Faskho Sengox sudah lebih dulu menggema di Blitar.
Didirikan oleh Syaiful Aziz, yang akrab disapa Mbah Ngox, Faskho Sengox disebut-sebut sebagai "Mbahe" (kakek buyut) sound horeg karena telah eksis sejak era 1990-an.
Baca Juga: Bukan Edi Sound, Inilah Penemu Sebenarnya Fenomena Sound Horeg
Perjalanan Mbah Ngox dimulai dengan sangat sederhana.
"Saya menjalankan ini selama sekitar 4 tahun, sejak saya masih sekolah di MTs, sewaannya hanya Rp1.100 pada tahun 1985-an," ungkapnya.
Dari awalnya menyewakan speaker untuk acara pengajian dengan sepeda ontel, Faskho Sengox bertransformasi menjadi salah satu pionir yang diperhitungkan dalam setiap ajang battle sound di Jawa Timur.
Karakter suara mereka yang khas dan stabil dianggap sebagai representasi "rasa" horeg klasik.
2. Riswanda Audio: The Radiator King of Malang
Jika Blitar punya Faskho Sengox, maka Malang punya Riswanda Mahardika dari Mahardhika Pro Audio, atau yang lebih dikenal sebagai Riswanda Audio.
Berita Terkait
-
Warga Jember Geram, Jembatan Dirusak Paksa Demi Truk Sound Horeg Bisa Melintas
-
Fenomena Auroreg di Malang, Aurora Finlandia dengan Kearifan Lokal?
-
Setelah Rumah Ahmad Sahroni Diamuk Massa, Eko Patrio Minta Maaf Soal Aksi Jogetnya
-
Dihujat Gegara Ikutan Joget di DPR Hingga Parodi DJ Sound Horeg, Eko Patrio Akhirnya Minta Maaf
-
Asyik Joget Sound Horeg, 4 Penari Diseruduk Mobil
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!