Suara.com - Secara hukum, kasus kematian diplomat Arya Daru Pangayunan (ADP) sudah selesai.
Vonis sains dan investigasi telah dijatuhkan yakni tindakan ini ialah bunuh diri.
Namun, di tengah semua bukti fisik yang telah terkumpul rapi, ada satu lubang hitam yang menganga—sebuah anomali yang menolak untuk tunduk pada kesimpulan akhir yakni ponsel pribadi korban masih hilang.
Sementara laptop dan perangkat lainnya ditemukan dan dianalisis oleh tim forensik digital, ketiadaan ponsel ini adalah satu-satunya kejanggalan menusuk yang membuat narasi bunuh diri yang rapi menjadi sedikit berantakan.
Ia menjadi 'kotak hitam' yang hilang, jika semua tindakan dilakukan seorang diri, ke mana perginya saksi digital tersebut.
Laptop mungkin berisi sisi formal dan intelektual seseorang—pekerjaan, draf buku, email resmi. Tapi ponsel?
Ponsel ADP bisa menjadi peti harta karun digital yang menyimpan mengenai komunikasi real time, jejak lokasi, mengenai di mana saja ia berada setelah gagal melakukan aksinya di kantor? Apakah ia bertemu seseorang?
Selain itu juga bisa galeri dan catatan pribadi, seperti foto, video, dan catatan impulsif yang tidak pernah dipublikasikan, yang bisa menjadi potret paling jujur dari kondisi mentalnya.
Hilangnya ponsel ini hanya menyisakan dua kemungkinan yang sama-sama eksplosif, dan keduanya sama-sama meresahkan.
Baca Juga: Ikut Diperiksa Polisi, Siapa Vara? Wanita yang Temani Arya Daru Belanja di GI Sebelum Tewas
Meskipun Kombes Wira Satya Triputra dan timnya telah memaparkan hasil penyelidikan komprehensif berdasarkan bukti yang tersedia, ponsel yang hilang akan selamanya menjadi seolah menjadi "hantu digital" yang menghantui kasus ini.
Ia adalah satu-satunya saksi bisu yang tidak pernah sampai ke ruang pemeriksaan. Selama ponsel itu tidak ditemukan, akan selalu ada keraguan, sebuah tanda bintang di sebelah kata "bunuh diri".
Apa pun yang tersimpan di dalamnya—entah itu pengakuan cinta, bukti konspirasi, atau sekadar obrolan biasa—kini telah menjadi salah satu misteri terbesar dalam kasus true crime modern di Indonesia.
Berita Terkait
-
Ikut Diperiksa Polisi, Siapa Vara? Wanita yang Temani Arya Daru Belanja di GI Sebelum Tewas
-
Jejak Digital Ungkap Arya Daru Ingin Bunuh Diri saat Lihat Gedung Tinggi dan Pantai
-
Kematian Arya Daru, Benarkah Bunuh Diri? Luka Lebam di Tubuh Korban Picu Tanda Tanya
-
Apa Penyebab Kematian Arya Daru Diplomat Kemlu?
-
RSCM Rilis Kematian Arya Daru Karena Gangguan Pertukaran Oksigen
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan