Suara.com - Demi mengantisipasi potensi tsunami imbas gempa dahsyat di Rusia pada Rabu pagi, masyarakat khususnya di bagian utara Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut) dilarang untuk berada di laut.
Peringatan itu disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setelah mengumumkan potensi tsunami di 10 daerah di kawasan Timur Indonesia.
"Dari hasil pemodelan oleh BMKG, kategori waspada atau ketinggian tsunami mencapai 0,5 meter atau 50 sentimeter," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky D Aror di Manado.
Ketinggian tsunami yang mencapai 50 sentimeter tersebut berpotensi terjadi di pesisir utara Kabupaten Kepulauan Talaud.
"Perkiraan tsunami tiba di Kabupaten Kepulauan Talaud pada pukul 14.52 WITA," ujarnya.
Karena itu, Ricky mengimbau warga tidak berdiri atau beraktivitas di pesisir karena ketinggian air mencapai setengah meter, dan tidak perlu dilakukan evakuasi.
"Kalau dilihat arahnya, paling terdampak pesisir utara Kabupaten Kepulauan Talaud, termasuk di Pulau Miangas. Kalau di bagian selatan kurang terpengaruh," katanya.
Bagi nelayan yang sementara melaut, kata dia, juga tidak terlalu terdampak, tapi harus tetap waspada.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di pesisir wilayah yang berstatus waspada agar menjauhi pantai menjelang estimasi waktu tiba gelombang tsunami pascagempa berkekuatan magnitudo 8,7 di pesisir timur Kamchatka, Rusia, Rabu pagi.
Baca Juga: Dampak Gempa Dahsyat Rusia, 10 Daerah Indonesia Berpotensi Tsunami Sore Nanti, Waspada!
Berita Terkait
-
Dampak Gempa Dahsyat Rusia, 10 Daerah Indonesia Berpotensi Tsunami Sore Nanti, Waspada!
-
Pede Bakal Bebas di Kasus Hotman Paris, Razman Nasution: Allah Maha Pemaaf, Kenapa Hakim Tidak?
-
Bakal Dijemput Paksa Gegara Mangkir Lagi? Kejagung Klaim Sudah Tahu Persembunyian Riza Chalid
-
Farhat Abbas Desak Polisi Segera Tangkap Roy Suryo hingga Beathor PDIP: Mereka Bawel Banget!
-
Berkemeja Putih di Reuni UGM, Roy Suryo Sindir Jokowi Post Power Syndrome: Masih Sok Menjabat!
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar