Suara.com - Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara mengenai teman kuliahnya di Fakultas Kehutanan UGM yang viral dan jadi perbincangan.
Nama Mulyono diragukan identitasnya dan viral dengan tuduhan sebagai calon tiket bus di Terminal Tirtonadi Solo.
"Semua kok diragukan, ijazah diragukan, skripsi diragukan, KKN diragukan, teman juga diragukan. Terus apalagi yang mau disampaikan," terangnya saat ditemui, Kamis (31/7/2025).
Jokowi menyebut kalau Mulyono merupakan teman satu angkatan tahun 1980. Hanya kelulusannya berbeda, Jokowi lulus tahun 1985, sedangkan Mulyono tahun 1987.
"Pak Mulyono adalah teman seangkatan saya tahun 1980. Hanya lulusnya saya lebih cepat, saya 1985 bulan November, Pak Mulyono ini di tahun 1987. Bedanya itu," ungkap dia.
Jokowi mengaku yang diketahui kalau Mulyono pernah bekerja di Jambi disebuah perusahaan untuk pelestarian dan konservasi hutan.
"Nama perusahaannya itu PT Restorasi Ekosistem Indonesia," katanya.
Saat disinggung kalau Mulyono disebut calo tiket bus di Terminal Tirtonadi, Jokowi tidak mengetahui dan dicari saja.
"Ya kalau calo dicari saja," sambung dia.
Baca Juga: Laporan Ijazah Jokowi Dihentikan, Rismon Sianipar: Polisi Perlu Belajar dari Kasus Hitler's Diaries
Jokowi tidak mempermasalahkan kalau acara reuni Fakultas Kehutanan UGM adalah settingan. Jokowi menyebut sudah lama tidak bertemu dengan teman-temannya.
"Oh sudah lama tidak ketemu kemudian pas reuni datang. Saya kan masih pemulihan, kalau nggak datang pasti ramai 'ah masak reuni nggak datang' akhirnya datang," tandasnya.
Seperti diketahui nama Mulyono menjadi viral dan dituding sebagai calo tiket bus di Terminal Tirtonadi Solo.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka