Suara.com - Di usia 82 tahun, Mustari Baso menghabiskan hari-harinya di sebuah kamar sempit berukuran 2x2 meter di Desa Kaluku, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Tak banyak yang tahu bahwa pria yang hidupnya kini terlunta itu pernah jadi anggota pasukan elit TNI, Resimen Para Komando atau yang kini dikenal sebagai Kopassus.
Dulu, Mustari berdinas di masa Orde Baru. Ia memanggul senjata, berkorban demi menjaga merah putih di medan perang.
Kini Mustari hidup dalam sepi. Tanpa keluarga, tanpa perhatian pemerintah, seolah pengabdiannya dulu tak ada artinya.
Mustari mulai bergabung dengan militer pada era kepemimpinan Presiden Soeharto.
Dalam perjalanannya, ia bertugas di satuan pasukan elite yang kala itu masih bernama RPKAD, kini Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.
Tak hanya menjalani pelatihan berat, Mustari juga ditugaskan dalam misi-misi penting negara.
Ia pernah dikirim ke Timor Timur, Operasi Irian Barat, juga terlibat dalam operasi penumpasan sisa-sisa Partai Komunis Indonesia (PKI).
Di sisa ingatannya karena termakan usia, Mustari mengaku masih mengingat jelas arahan Soeharto dan Prabowo saat memimpin operasi di lapangan.
Baca Juga: Diangkat Jadi ASN Tiga Bulan Jelang Pensiun, Air Mata Haru Lalu Syafii Pecah!
"(Arahannya) tegas. Komandanku Soeharto dan Prabowo," ujarnya.
Tugas terakhirnya dijalani di Kodim 1411 Bulukumba. Pada 1992, Mustari resmi pensiun dari dinas militer dengan pangkat Sersan Satu atau Sertu.
Selepas pensiun, Mustari tak lagi punya tempat untuk pulang. Ia ditinggalkan oleh istri dan anak-anaknya.
Hubungan yang renggang dan komunikasi terputus membuat Mustari akhirnya hidup sebatang kara. Parahnya, uang Rp100 juta yang dimilikinya dibawa kabur oleh anaknya sendiri.
"Saya punya 11 istri dan 9 anak. Dulu saya Gammara (ganteng)," ucapnya bercanda.
Mustari bahkan mengaku pernah tinggal di kolong jembatan, di Bantaeng. Lalu, ke Makassar untuk mencari kehidupan yang lebih layak, tapi juga malah terkatung-katung di Terminal Malengkeri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret