Itu adalah pernyataan politik yang membebaskan diri dari belenggu penjajahan, sebuah momen de facto yang membakar semangat revolusi.
Namun, pada titik ini, unsur-unsur formal sebuah negara seperti konstitusi, kepala negara, dan pemerintahan belum terbentuk.
"Pada tanggal 17 Agustus itu belum ada negara," tegasnya.
2. 18 Agustus: Hari Lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Satu hari setelah proklamasi, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menggelar sidang pertamanya.
Inilah momen yang dianggap Anhar sebagai hari lahirnya negara. Mengapa? Karena dalam sidang inilah syarat-syarat berdirinya sebuah negara modern dipenuhi, yaitu:
Pengesahan Konstitusi: Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai landasan hukum negara.
Pemilihan Pemimpin: Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat secara aklamasi sebagai Presiden dan Wakil Presiden pertama.
Pembentukan Lembaga Negara: Dibentuknya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) untuk membantu tugas Presiden sebelum MPR/DPR terbentuk.
Baca Juga: Apa Itu Keroppi? Karakter Kodok Dinilai Mirip dengan Logo HUT RI Ke-80
3. Perbedaan Terminologi: Hari Kemerdekaan vs HUT Republik Indonesia.
Dari dua poin di atas, Anhar menyimpulkan bahwa istilah yang tepat untuk 17 Agustus adalah Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Sementara itu, istilah HUT Republik Indonesia seharusnya diperingati pada 18 Agustus, karena pada tanggal itulah entitas bernama "Republik Indonesia" secara resmi dan legal berdiri dengan segala kelengkapannya
Perspektif Mapan: Mengapa 17 Agustus Tetap Sakral?
Meskipun argumen Anhar Gonggong sangat kuat dari sudut pandang hukum tata negara dan formalitas sejarah, perayaan 17 Agustus sebagai hari jadi Indonesia juga memiliki dasar yang tak kalah kokoh, terutama dari perspektif sosiologis dan revolusioner.
Momen Pemicu Revolusi: Proklamasi 17 Agustus adalah titik nol, momen yang menyulut api perjuangan di seluruh nusantara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf