Suara.com - Tabir misteri yang menyelimuti kematian diplomat muda, Arya Daru Pangayunan, kembali tersibak. Meski pihak kepolisian telah menyimpulkan tidak ada unsur pidana, gelombang keraguan publik dan desakan untuk transparansi kini datang dari parlemen.
Anggota Komisi III DPR RI, Gilang Dhielafararez, secara tegas mendorong langkah krusial: audit forensik digital terhadap seluruh rekaman CCTV yang terkait dengan kasus ini.
Desakan ini bukan sekadar permintaan biasa. Gilang menuntut agar audit tersebut dilakukan oleh tim ahli yang independen dan akuntabel, di luar institusi kepolisian, untuk menjamin objektivitas hasil.
Langkah ini, menurutnya, adalah bentuk koreksi sehat yang vital dalam sistem penegakan hukum sebuah negara demokratis.
"Kami tidak bermaksud mengintervensi proses penyidikan, justru kami ingin memastikan bahwa prinsip-prinsip hukum berjalan dalam kerangka akuntabilitas yang bisa dipertanggungjawabkan di hadapan publik," kata Gilang di Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Desakan dari Senayan ini menjadi antitesis dari hasil penyelidikan yang sebelumnya telah dirilis pihak kepolisian.
Berdasarkan penyelidikan, pihak berwenang menyimpulkan bahwa Arya Daru Pangayunan meninggal dunia akibat bunuh diri.
Kesimpulan ini didasarkan pada beberapa temuan, termasuk hasil olah TKP dan analisis awal rekaman CCTV yang disebut tidak menunjukkan adanya orang lain yang masuk ke kamar korban sebelum peristiwa terjadi.
Polisi juga menyatakan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan atau perlawanan yang mengindikasikan adanya campur tangan pihak ketiga.
Baca Juga: Bendera One Piece dan Batas Nasionalisme: Bupati Bantul Santai, DPR RI malah Gerah
Namun, kesimpulan tersebut tampaknya belum mampu memuaskan rasa keadilan dan keingintahuan publik serta keluarga korban. Inilah yang menjadi dasar bagi Gilang untuk terus menyuarakan pentingnya pendalaman lebih lanjut.
Taruhannya Adalah Kepercayaan Publik
Gilang memperingatkan, jika proses penegakan hukum dalam kasus sensitif seperti ini terkesan tertutup dan keluarga korban tidak kunjung mendapatkan kejelasan yang memuaskan, maka taruhannya sangat besar.
Kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum, yang menjadi pilar utama negara, berisiko tergerus.
"Jika penegakan hukum tertutup dari sorotan publik dan keluarga korban tidak memperoleh kejelasan, menurut dia, maka kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum berisiko tergerus," ujarnya.
Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa kasus Arya Daru telah melampaui tragedi personal dan keluarga, kini menjadi cermin bagi kinerja dan transparansi institusi hukum di Indonesia.
Berita Terkait
-
Bendera One Piece dan Batas Nasionalisme: Bupati Bantul Santai, DPR RI malah Gerah
-
Penjaga Kos Ungkap Percakapan dengan Istri Arya Daru: Dia Khawatir Banget
-
Polisi Bungkam Soal Berita Arya Daru Jalan dengan Vara Sebelum Tewas
-
LMKN Ngotot Tagih Royalti Musik, DPR: Jangan Bikin Pengusaha Menjerit
-
Kematian Arya Daru : Praktisi Hukum Ungkap Bukti Pembunuhan Senyap, Bantah Bunuh Diri!
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group